Menkes Buka Pembekalan 262 Tim NS Batch V
Pagi ini (23/10) Menkes Nila F. Moeloek membuka acara pembekalan Tim Nusantara Sehat (NS) Batch V tahun 2016 di Pusdikes Kodiklat TNI AD, Jakarta Timur. Peserta NS Batch V berjumlah 262 peserta, terdiri dari 20 analis laboratorium, 47 bidan, 9 dokter gigi, 7 dokter, 45 perawat, 30 tenaga farmasi, 42 tenaga gizi, 32 tenaga kesehatan lingkungan, dan 30 tenaga kesehatan masyarakat.
Tim NS Batch V akan ditugaskan di 47 Puskesmas di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK), dari Prov. Aceh hingga Papua Barar, tersebar di 23 Kabupaten di 14 Provinsi. Rencananya mereka akan ditugaskan pada akhir November 2016 mendatang.
Dalam sambutannya Menkes menyatakan bahwa kebijakan Kementerian Kesehatan RI untuk periode 2015 – 2019 adalah penguatan Pelayanan Kesehatan Primer. Kebijakan ini didasari oleh permasalahan kesehatan yang mendesak seperti angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, angka gizi buruk, serta angka harapan hidup yang sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan primer.
Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat untuk melakukan upaya preventif dan Promotif secara luas. Untuk itu pemerintah mencanangkan Program Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) sebagai payung besar tercapainya hidup sehat, dan 50% prevalensi penyakit menurun. Selain itu, Kementerian Kesehatan melalui Program Nusantara Sehat akan terus berperan secara aktif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara adil dan merata sebagai wujud tanggung jawab negara hadir di tengah-tengah masyarakat.
“Program Nusantara Sehat, diyakini mampu meningkatkan jumlah, jenis, sebaran dan mutu tenaga kesehatan, karena melibatkan berbagai profesi tenaga kesehatan terlatih. Nusantara Sehat juga merupakan program Kementerian Kesehatan yang fokus pada Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat di DTPK dan DBK, dengan melibatkan pemerintah daerah untuk bersama – sama melaksanakan pelayanan kesehatan secara terintegrasi, terpadu dan berkualitas sesuai semangat Nawacita poin 3, yaitu Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan memperkuat Daerah-Daerah dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan,” ungkap Menkes.
Program Nusantara Sehat diawali dengan kajian tentang distribusi tenaga kesehatan yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada tahun 2012. Salah satu rekomendasinya adalah penempatan tenaga kesehatan untuk daerah tertentu akan lebih baik jika dilakukan berbasis tim. Kemenkes mengharapkan Program Nusantara Sehat dapat menjadi mekanisme efektif untuk memperkuat pelayanan primer, terutama di daerah-daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK) serta daerah bermasalah kesehatan (DBK).
Sejak tahun 2015 Kementerian Kesehatan telah melaksanakan program Nusantara Sehat, dimana telah ditempatkan 694 tenaga kesehatan, terhimpun dalam 120 tim, yang tersebar di 15 Provinsi, 48 Kabupaten/Kota, di 120 Puskesmas. Tahun 2016 Kementerian Kesehatan telah menempatkan 466 Tenaga Kesehatan yang tersebar di 84 Puskesmas dan 16 Provinsi.
Pada kesempatan tersebut Menkes berharap Tim NS dapat memanfaatkan waktu pembekalan ini dengan sebaik-baiknya agar dapat menyiapkan diri baik secara fisik maupun mental untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan tempat tugas nantinya.
Diharapkan setelah mengikuti pembekalan Tim Nusantara Sehat di Pusdikkes Kodiklat TNI AD, peserta mampu menjadi ujung tombak layanan kesehatan di NKRI dengan berbekal disiplin, loyalitas, dedikasi, jiwa korsa, dan semangat pantang menyerah, serta tidak mudah putus asa ditempat tugasnya dalam rangka memberikan layanan kesehatan paripurna.
Selain itu peserta pembekalan diharapkan dapat langsung berkolaborasi dengan aparat pemerintah dan TNI AD yang berada di wilayah kerja masing-masing. “Melalui pembekalan ini kami titipkan peserta Pembekalan Tim Nusantara Sehat kepada TNI AD untuk mendapat perhatian dan bantuan saat bertugas didaerah NKRI. Sekali lagi, terimakasih atas kerjasama TNI AD dalam hal ini Pusdikkes Kodiklat TNI AD yang telah bersedia memfasilitasi tempat Pembekalan Tim Nusantara Sehat,” tegas Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP 196110201988031013