Siang ini, Menteri Kesehatan RI, Nila F. Moeloek mengunjungi salah satu daerah terluar di Indonesia, tepatnya di Kab. Raja Ampat, Papua Barat, Jumat. Tujuan kunjungan tersebut ialah untuk mengumpulkan data terkait angka katarak dan kebutaan di Raja Ampat. Seperti diketahui, angka kebutaan dewasa ini cukup tinggi dan biasanya terjadi karena katarak, untuk itu screening terhadap katarak harus dilakukan secara menyeluruh.
Program screening ini sudah berjalan di 15 daerah di Indonesia dan Kab. Raja Ampat menjadi daerah terakhir yang datanya akan dikumpulkan. Saat ini tercatat paling tidak ada 42 kasus katarak dari 191 orang yang telah diperiksa dari 8 Desa di Kab. Raja Ampat. Dengan total penderita laki-laki sebanyak 25 kasus dan perempuan sebanyak 17 kasus katarak.
Menurut Menkes daerah yang disebut juga sebagai “Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi” ini harus dijaga dan dipelihara dengan baik, karena Raja Ampat merupakan salah satu destinasi tujuan wisata dunia. Untuk itu mari sama-sama kita jaga baik lingkungannya maupun masyarakatnya. Karena apabila masyarakat suatu daerah itu sehat, maka akan dapat meningkatkan status ekonominya juga.
Screening yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan yang bekerja sama dengan tim daerah setempat berserta PERDAMI ini bertujuan untuk menemukan angka katarak sebanyak mungkin, yang nanti apabila hasilnya sudah diketahui maka akan dilaksanakan Operasi Katarak Masal di RSUD Raja Ampat pada tanggal 21 s.d 22 November 2016.
Semua kegiatan tersebut didanai oleh Pemda Raja Ampat, Balitbangkes Kementerian Kesehatan, RS. Cicendo Bandung, PERDAMI serta Media Group. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di daerah pesisir, tertinggal dan wilayah kepulauan.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021)5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.