Jumat (9/12), Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, mendampingi Presiden RI, Joko Widodo, meninjau secara langsung upaya penanganan korban bencana gempa Pidie Jaya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tengku Chik Ditiro Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh. Rombongan tiba di lokasi sekira pukul 08.15 WIB. Selan Menkes, Plt. Gubernur Aceh Soedarmo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, dan Kepala Polisi Republik Indonesia, Tito Karnavian, juga terlihat di dalam rombongan tersebut.
Menurut Kepala Biro Pers, Media dan Informasi, Bey Machmudin, dalam siaran persnya disebutkan bahwa Presiden sebelumnya juga sempat menjenguk korban bencana gempa Pidie Jaya di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin di Banda Aceh, Kamis malam (8/12). Pada kesempatan tersebut, Presiden menyatakan bahwa penanganan terhadap korban bencana gempa Pidie Jaya sudah sangat baik dan evakuasi korban sudah mencapai 99%.
Bantuan Logistik Kesehatan Untuk Korban Gempa Pidie Jaya
Berdasarkan laporan penanggulangan bencana bidang pencegahan dan pengendalian penyakit di provinsi Aceh tanggal 8 Desember 2016, sejumlah logistik telah dikirim oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Medan, Batam, dan Palembang, guna membantu upaya penanganan korban gempa Pidie Jaya, diantaranya: Penjernih Air (850 sachet); Family Hygiene Kit (145 set); Personal Hygiene Kit (175 set);); Masker Non Kain (5000 buah); Masker Respirator (60 buah); Polibag Sampah Domestik (3000 buah); Polibag Sampah Infeksius (950 buah); Lem Lalat (1704 buah); Jerigen Plastik (150 buah); Safety Box (50 buah); dan Kantong Mayat (10 buah).
Terkait ketersediaan obat, oralite, tablet Zinc, dan antibiotik tersedia dalam jumlah yang cukup di Provinsi dan Kabupaten. Selain itu, stock obat anti Tuberkulosis (OAT) kategori I dan kategori II serta reagen juga tersedia. Sementara itu, cairan rehidrasi NaCl (3000 botol) terdapat di RS. Untuk vaksin campak, vaksin Td dan alat sumtik untuk imunisasi tersedia di Provinsi sesuai sasaran.
Selain itu, ada beberapa kelompok penyakit yang harus diantisipasi oleh relawan maupun korban yang berada di lokasi maupun pengungsian, yakni kelompok penyakit bersumber binatang (Dengue, Malaria, Chikungunya, dan Leptospirosis); Kelompok penyakit bersumber air atau water borne disease (Diare); Kelompok penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (Campak dan Tetanus); Kelompok penyakit akibat kepadatan hunian (Influenza like illness, Pneumonia, dan Tuberkulosis); Kelompok penyakit kronis dan/atau penanganan khusus (Diabetes, Kusta, dan HIV AIDS); serta gangguan kesehatan mental (trauma healing).
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.