Jakarta, 30 Maret 2017
Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM (K) dan Menteri Pariwisata RI Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang Pengembangan Wisata Kesehatan sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan dan mesinergikan program Wisata Kesehatan di Hotel Borobudur, Jakarta (30/3). Penandatanganan MoU dilakukan seusai pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata I, triwulan I tahun 2017.
Wisata Kesehatan merupakan kegiatan perjalanan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Pengembangan kebijakan Wisata Kesehatan yang berkesinambungan menjadi bagian strategi pembangunan nasional bidang kepariwisataan dan bidang kesehatan secara terpadu serta berkesesuaian dengan potensi nasional, karakteristik lingkungan dan sosiokultural.
“Di dalam destinasi wisata perlu disediakan kamar mandi atau sanitasi dan akses air yang bersih untuk menunjang kesehatan para wisatawan saat berwisata,” tutur Menkes Nila Moeloek.
Selain itu perlu adanya fasilitas pelayanan kesehatan atau rumah sakit di sekitar destinasi wisata prioritas sebagai pendukung kesehatan para wisatawan. “Apabila terjadi sesuatu dengan wisatawan di daerah wisata bisa ditangani dengan dengan cepat dan tepat,” kata Menkes Nila Moeloek. Menkes mencontohkan destinasi wisata nasional Candi Borobudur yang sudah tersedia rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan di sekitar tempat wisata.
MoU tersebut bertujuan untuk memberikan landasan dalam memanfaatkan sumber daya bidang kesehatan dan kepariwisataan sebagai upaya bersama untuk pengembangan Wisata Kesehatan. Ruang lingkup MoU meliputi : 1) Koordinasi dan harmonisasi kebijakan dan program dalam pengembangan wisata kesehatan; 2) Peningkatan mutu wisata kesehatan; 3) Pengembangan promosi wisata kesehatan; 4) Pemberdayaan masyarakat di lingkungan wisata kesehatan; 5) Pertukaran data dan informasi terkait pengembangan wisata kesehatan; 6) Bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi secara terpadu dalam pengembangan wisata kesehatan; 7) Perlindungan kesehatan terhadap wisatawan
Menpar Arief Yahya menuturkan dalam Rakornas Pariwisata I Tahun 2017 bahwa alokasi sumber daya terutama anggaran harus diprioritaskan termasuk anggaran untuk membangun infrastruktur di destinasi pariwisata yang ada di kementerian/lembaga terkait.
Kementerian/lembaga terkait berkomitmen dalam mendukung percepatan pembangunan 10 destinasi wisata prioritas yaitu Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Candi Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi dan Morotai.
Rakornas Pariwisata I tahun 2017 diikuti oleh sekitar 500 peserta yang terdiri dari Menko dan Menteri, panelis workshop, kepala daerah, SKPD Kepala Daerah terkait, Kadispar Prop/Kota/Kabupaten, pejabat internal Kemenpar, asosiasi industri pariwisata, akademisi, komunitas, VITO dan media.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi ‘Halo Kemkes’ melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP. 196110201988031013