Dalam rangka mewujudkan akselerasi pembangunan kesehatan di daerah bermasalah kesehatan, maka Kementerian Kesehatan RI bermitra dengan TNI melalui kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dengan fokus utama pada kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
“Kesehatan adalah utama dan merupakan ujung tombak karena dengan kesehatan, kita bisa berpendidikan, kita bisa sejahtera”, tutur Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), pada pembukaan Rapat Koordinasi Teknis TNI Manunggal Membangun Desa ke-99 di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa pagi (16/5).
Adapun kegiatan TMMD yang dapat dilakukan antara lain berupa bakti fisik dan non fisik. Kegiatan bakti fisik, antara lain melalui pemeriksaan kesehatan dan pengobatan massal; sanitasi, kesehatan lingkungan, taman obat keluarga, pembangunan atau rehabilitasi sarana prasarana kesehatan dan unit kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) di Desa sasaran. Sementara itu, kegiatan bakti non fisik, antara lain berupa sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS), penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat dalam program kesehatan ibu dan anak, gizi, penyakit tidak menular, penyakit menular, kesehatan lingkungan, dan Keluarga Berencana
Dalam sambutannya, Menkes menyatakan bahwa Program Indonesia Sehat sebagai arah pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 memiliki tiga pilar utama utama yaitu: 1) Paradigma Sehat, 2) Penguatan Pelayanan Kesehatan, dan 3) Jaminan Kesehatan Nasional. Secara khusus, penerapan paradigma sehat difokuskan pada upaya promotif dan preventif sebagai landasan pembangunan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan lintas sektor.
“Dibutuhkan perubahan mindset (baca: pola pikir) masyarakat untuk berperilaku hidup yang sehat”, tambah Menkes.
Kolaborasi melalui kegiatan TMMD ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), sebuah gerakan nasional dalam rangka penguatan paradigma pembangunan kesehatan yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif rehabilitatif, dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. GERMAS tidak hanya dilaksanakan oleh sektor kesehatan, namun perlu dukungan dan pelibatan seluruh komponen bangsa dari berbagai lintas sektor yang melaksanakan secara bersama-sama, terencana dan terus menerus.
Menurut Menkes, GERMAS perlu digaungkan sebagai salah satu perwujudan dari revolusi mental. GERMAS dinilai mampu membangkitkan rasa tanggung jawab bahwa hidup sehat harus diawali dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat, serta menjadi momentum strategis sebagai tonggak awal dimulainya gerakan masyarakat hidup sehat secara serentak
Dalam sambutannya, Menkes juga menyoroti permasalahan sanitasi dan air, pentingnya gizi untuk generasi, serta banyaknya kasus penyakit tidak menular (PTM) yang menyebabkan beban pembiayaan kesehatan yang besar. Pada kesempatan tersebut, Menkes menekankan pentingnya kerja sama dalam menyehatkan masyarakat Indonesia.
“Kemenkes tidak akan mungkin mampu menghadapi banyaknya permasalahan kesehatan sendirian, perlu bantuan dan kerja sama banyak pihak untuk menyelesaikan permasalahan”, imbuh Menkes.
Tentang TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD)
Salah satu gerakan pemberdayaan masyarakat khususnya untuk masyarakat tertinggal dan/atau terpencil adalah melalui kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) sebagai wujud Operasi Bakti TNI merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan Pemerintah Daerah serta komponen bangsa lainnya, dilaksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat guna meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan di daerah pedesaan, khususnya daerah yang tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan serta daerah lain yang terkena dampak akibat bencana.
Kegiatan TMMD ke 99 tahun 2017 dilaksanakan pada tanggal 4 Juli s.d. 2 Agustus 2017 di 58 Kabupaten/Kota, yang terdiri dari 60 kecamatan atau 92 Desa sasaran TMMD ke 99. Tema TMMD ke 99 tahun 2017 adalah “Dengan semangat Kemanunggalan TNI dan rakyat kita percepat pembangunan di daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka menjaga keutuhan wilayah NKRI”.
Rakornis TMMD yang dilaksanakan merupakan kegiatan pendahuluan yang bertujuan untuk menyamakan visi, misi dan persepsi, serta arah kebijakan dalam mewujudkan kesiapan penyelenggaraan TMMD. Selanjutnya, pada pelaksanaan di lapangan akan merumuskan hal-hal teknis terkait dengan pelaksanaan sesuai kondisi masing-masing wilayah.
Salah satu contoh kegiatan yang diusung dalam TMMD tahun 2017 yaitu Gerakan Masyarakat Membangun Satu Juta Jamban untuk Keluarga Indonesia yang disingkat “GEMA SANG JUARA”. Hal ini sejalan dengan program pemerintah bahwa pada tahun 2019 tidak ada lagi Masyarakat Indonesia yang Buang Air Besar (BAB) sembarangan. Hal ini dilatarbelakangi kondisi sanitasi masyaarakat Indonesia sebanyak lebih kurang 32 juta rumah tangga di Indonesia masih belum mempunyai jamban yang sehat. Sementara itu, aplikasi STBM Smart menunjukkan bahwa sebanyak 68,49% masyarakat yang sudah memiliki akses sanitasi yang baik (data per 18 Mei 2017).
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH