Jawa Barat, 22 Mei 2017
Musim haji Tahun 2017, suhu udara di Arab Saudi diperkirakan mencapai 40-44 derajat celcius. Suhu setinggi ini akan menyebabkan terjadinya heat stroke, stroke akibat suhu udara yang sangat panas. Mereka yang terkena heat stroke akan mengalami suhu tubuh panas, kejang-kejang, denyut jantung cepat, pusing yang berlebihan dan frekuensi napas yang sangat cepat.
“Kondisi ini sering terjadi pada saat terpapar matahari dalam waktu yang lama. Sebagian besar hal ini terjadi pada saat menunaikan ibadah Armina (Arofah dan Mina). Apalagi banyak jemaah haji yang sudah lanjut usia, sehingga lebih rentan terkena dehidrasi. Mereka akan kekurangan cairan yang berat,” ungkap Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan RI, Dr. dr. Eka Yusuf Singka, MSc pada Seminar Kesehatan Lanjut Usia, pada 22 Mei 2017 di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Menurut dr. Eka, untuk mencegah terjadi heat stroke, jemaah haji perlu melakukan pencegahan sebagai berikut:
1. Minum air setiap 2-3 jam, jangan menunggu haus.
2. Semprotkan air ke wajah dan bagian tubuh lainnya yang terkena sinar matahari.
3. Gunakan pakaian yang longgar dan mudah menyerap keringat.
4. Bagi yang berusia lanjut dan atau memiliki penyakit sebaiknya berpergian dengan pendamping.
5. Gunakan alas kaki, pakai payung dan penutup kepala jika bepergian.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP. 196110201988031013