Jakarta, 23 Juli 2017
Di negara Yaman yang bertetangga dengan Arab Saudi telah terjadi penyebaran dan penularan penyakit Kolera yang menyerang lebih dari 322.000 orang. Karena Yaman berbatasan dengan Arab Saudi, perlu diwaspadai kemungkinan penyebaran dan penularan penyakit kolera pada jamaah haji, khususnya jemaah haji Indonesia.
Demikian pesan Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), yang ditujukan secara khusus bagi para jemaah haji di Tanah Air yang tengah bersiap menunggu keberangkatan, Ahad (23/7).
“Di Indonesia, penyakit Diare masih ditemukan, tetapi penyakit Kolera sudah sangat jarang ditemukan. Penyakit Kolera sering disebut sebagai penyakit Muntaber (muntah dan berak)”, tutur Menkes.
Tanda dan Gejala Kolera
Gejalanya adalah sering buang air besar encer (Diare) dan disertai muntah. Tinja penderita kolera tampak encer seperti air cucian beras. Gejala penyakit Kolera muncul 8-72 jam setelah penderita terpapar sumber penularan. Periode ini disebut masa inkubasi.
Penderita kolera harus segera berobat untuk diberi cairan, karena bila tidak segera berobat dan diberi cairan, dapat meninggal karena kekurangan cairan (dehidrasi). Dalam perjalanan menuju tempat berobat, penderita dapat diberikan cairan oralit untuk pertolongan pertama, guna mencegah kekurangan cairan.
Penularan
Kuman penyakit Kolera tersebar melalui tinja penderita. Penularan terjadi jika tanpa sengaja tinja penderita Kolera mencemari minuman atau makanan, yangkemudian dikonsumsi orang lain. Hal ini dapat terjadi jika penderita Kolera buang air besar sembarangan atau berdekatan dengan sumber air atau tempat pengolahan makanan.
Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Agar jamaah haji Indonesia tidak tertular penyakit Kolera selama berada di Arab Saudi, yang dapat dilakukan adalah:
- Minum menggunakan air minum kemasan atau air yang sudah dimasak;
- Menggunakan air bersih/PAM untuk keperluan sehari-hari, seperti masak, mencuci alat makan, gosok gigi, berwudhu, dan mandi;
- Cuci tangan dengan air yang cukup dan sabun, pada waktu sebelum makan, sebelum menyentuh makanan atau mengolah makanan, sesudah buang air besar, dan sesudah mengurus penderita diare atau orang sakit;
- Makan makanan yang sudah dimasak dengan baik, menghindari makan makanan yang masih mentah, mencuci atau memasak sayuran sebelum dimakan, mencuci atau mengupas buah-buahan sebelum dimakan, dan menyimpan makanan di tempat atau wadah yang tertutup;
- Memasak dan mengolah makanan-minuman di dapur/ruangan yang terjaga kebersihannya;
- Menggunakan jamban dan kamar mandi yang terjaga kebkebersihannya;
- Tempat yang tercemar kotoran atau muntahan penderita kolera harus dibersihkan dengan air dan karbol atau dengan air dan cairan disinfektan atau pembasmi kuman lainnya; dan
- Segera berobat jika diare, muntah atau menderita penyakit lainnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH