Makkah, 26 Agustus 2017
Tim asistensi sesuai dengan penugasannya untuk melakukan supervisi dan pendampingan penyelenggaraan kesehatan haji, sehingga Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan haji berjalan secara efektif.
Demikian penjelasan anggota tim asistensi penyelenggaraan kesehatan haji, Dr. dr. Muchtaruddin Mansyur Sp.OK. 26 Agustus 2017, di Makkah.
Menurutnya, tim asistensi harus ikut serta mendampingi dalam operasional penyelenggaraan kesehatan haji di lapangan. Mulai dari tim preventif dan promotif, tim gerak cepat dan tim kuratif dan rehabilitatif.
“Sehingga, kalau ada hal-hal yang kurang dan perlu perbaikan, tim dapat langsung memberi masukan. Karenanya, baik buruk penyelenggaraan kesehatan haji, tim asistensi turut bertanggung jawab. Sebab itu, tim asistensi melibatkan struktural pimpinan kemenkes”, jelas dr. Muchtaruddin.
Lebih lanjut dr. Muchtaruddin menjelaskan struktur tim asistensi disesuaikan dengan struktur operasinal penyelenggaraan kesehatan haji. Jadi, ada tim promotif preventif (TPP) yaitu saya sendiri dan dr. Lily S Setiyowati, tim gerak cepat (TGC), Prof. Kadir dan tim kuratif dan rehabilitatif (TKR) Prof Akmal, sedangkan ketuanya Dirjen Pelayanan Kesehatan, dr. Bambang, M.Kes.
Tim asistensi sesuai penugasan akan bekerja dari tanggal 22 Agustus s/d 12 September 2017. Hal ini sesuai dengan waktu pendampingan kegiatan persiapan armina, proses armina dan pasca armina.
“Prosesnya ketiganya sangat dinamis, dapat saja berubah dalam waktu tertentu sesuai kebutuhan”, jelasnya.
Menurutnya, apresiasi pemerintah Saudi terhadap upaya promotif kesehatan haji Indonesia menjadi pendorong untuk tetap melakukan upaya promotif tersebut, apalagi kemudian beberapa negara lain akan belajar dengan Indonesia terkait kegiatan promotif kesehatan haji.
“Sekalipun demikian, penghargaan negara lain bukan tujuan utama. Tujuan utamanya adalah jemaah haji mendapat manfaat langsung dari upaya promotif, yakni tetap sehat dan bugar dalam melaksanakan ibadah haji”, ujar dr. Muchtaruddin.
Menurut Kapuskeshaji, Dr.dr. Eka Jusup Singka, MSc mengatakan, tim asistensi juga memberikan masukan teknis kepada PPIH Bidang Kesehatan Arab Saudi.
Selain itu, tim juga berupaya membantu persoalan persoalan yang sifatnya politis atau berkisar pada persoalan kebijakan.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH