Jakarta, 28 Agustus 2017 – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mendukung pengembangan sekaligus pemproduksian bahan baku obat biologi oleh perusahaan farmasi di Indonesia Kalbe farma melalui anak perusahaanya PT Kalbio Global Medika (KGM).
Pada tahap awal, industri farmasi ini akan memproduksi Eritropoetin (EPO) yang sangat dibutuhkan dalam pengobatan cuci darah dan kanker. Menkes RI Prof. Nila Moeloek mendukungan upaya ini. Dukungan disampaikan pada pertemuan antara Menkes dengan Presiden Direktur Kalbe Vidjongtius, di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (28/8).
Selain itu, Kemenkes juga mendukung pemenuhan kebutuhan akan bahan baku obat yang lebih murah dari dalam negeri.
“Saat ini produk obat biologi masih ditujukan untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu baru kemudian merambah ke pasar ASEAN,“ terang Vidjongtius.
Pengembangan dan produksi bahan baku obat biologi merupakan wujud kontribusi terhadap upaya Pemerintah dalam penyediaan bahan baku farmasi lokal serta meningkatkan akses masyarakat terhadap obat yang berkualitas.
Dukungan Pendidikan
Untuk terus meningkatkan kapasitas
dokter onkologi, industri farmasi memberikan pendidikan lecturer series di UI, Atmajaya, UGM dan Unair, serta memberikan kesempatan untuk mengikuti konferensi international tahunan kepada dokter onkologi. Kegiatan ini akan dimulai tanggal 4 November 2017.
Selain itu, sebanyak 70 orang tenaga telah disekolahkan untuk siap bekerja dalam bidang bio hayati. Melalui PT KGM, Kalbe Farma telah memiliki fasilitas untuk memberikan pendidikan dalam bidang bio hayati yang terbuka untuk digunakan oleh industri.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP. 196110201988031013