Jakarta, 3 Mei 2018
Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) melantik 13 pimpinan tinggi pratama di lingkungan Sekretariat Jenderal, Ditjen Pelayanan Pelayanan, Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Di lingkungan Sekretariat Jenderal, Menkes melantik drg. Widyawati, MKM sebagai Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat.
Kepadanya Menkes berpesan untuk meningkatkan publikasi, menguatkan sistem kerja yang komunikatif dan responsif terutama dalam penanganan berbagai isu kritis yang berdampak pada keselamatan masyarakat dan kinerja organisasi. Selain itu, mengkomunikasikan program Indonesia Sehat dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), menjalin hubungan baik dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, serta menjadi juru bicara yang mampu menyampaikan pesan yang dibutuhkan dan mudah dipahami oleh masyarakat.
Di lingkungan Ditjen Pelayanan Kesehatan, Menkes melantik sembilan pimpinan tinggi pratama, yaitu: dr. Endang Widyastuti, MKes, sebagai Direktur Utama RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten; dr. Eniarti, M.Sc, SpKJ, MMR sebagai Direktur Utama RS Jiwa Prof.dr. Soeroyo Magelang; dr. Zubaidah Elvia, MPH, sebagai Direktur Utama RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang; dr. R. Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo, MARS sebagai Direktur Umum dan Operasional RS Kanker Dharmais Jakarta; Diana Mutiara, SE, M.Akun sebagai Direktur Keuangan dan Administrasi Umum RS Pusat Otak Nasional Jakarta; Yulis Quarti, SE, M.Si sebagai Direktur Keuangan RSUP Sanglah Denpasar; Ni Ketut Rupini, SH, MARS sebagai Direktur Keuangan RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten; dr. Rini Sunaring Putri, MKes sebagai Direktur Umum dan Operasional RSUP dr. Sardjito Yogyakarta; dan dr. Djoko Windoyo, SpRM sebagai Direktur SDM dan Pendidikan RSUP dr. Sardjito Yogyakarta.
Menkes berpesan, bahwa para Direktur Rumah Sakit harus mampu membangun tim manajemen rumah sakit yang kuat; mandiri dari sisi keuangan, terus melakukan inovasi agar semakin produktif dan efisien; meningkatkan mutu pelayanan, melindungi keselamatan pasien, meningkatkan perlindungan bagi masyarakat, serta meningkatkan kualitas dan profesionalisme Rumah Sakit Indonesia di mata Internasional.
Menkes juga mengharapkan adanya pengembangan inovasi teknologi yang dapat mempermudah pelayanan dan memungkinkan RS dapat diakses atau memberi informasi secara cepat dan tepat kepada masyarakat.
Di lingkungan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Menkes melantik dr. Cut Putri Arianie, MHKes sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
Pada kesempatan tersebut, Menkes memberikan perhatian khusus terhadap tantangan besar yakni adanya transisi epidemiologi di negara kita, dimana penyakit tidak menular (PTM) sudah mendominasi menjadi penyebab kematian utama saat ini. Karena itu, Menkes menekankan perlunya upaya pencegahan dan pengendalian PTM secara komprehensif dengan mengutamakan upaya promotif preventif dan percepatan penemuan dini serta penatalaksanaan kasus PTM terutama Diabetes dan Hipertensi sesuai standar.
Sementara itu, di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan kesehatan, Menkes melantik dua pimpinan tinggi pratama, yaitu: Joko Waluyo, ST, MScPH sebagai Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Reservoir Penyakit Salatiga, juga Akhmad Saikhu, MScPH sebagai Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu.
Menkes berpesan agar Balitbangkes Kemenkes terus mempertahankan dan meningkatkan mutu riset-riset yang dilakukan sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal oleh berbagai pihak.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (myg)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM