Pontianak, 1 Agustus 2018
Pagi ini telah dilakukan Kampanye Imunisasi Measles dan Rubella (MR) di Kantor Camat Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (1/8). Pemerintah Kalbar dalam hal ini Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar menargetkan sebanyak 1,36 juta anak diimunisasi MR usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun.
“Jumlah sasaran anak yang diimunisasi di Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 1,36 juta, sementara di Kota Pontianak ditargetkan sebanyak 158 ribu anak,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Andy Jap pada Kampanye Imunisasi MR, Rabu (1/8) di Pontianak.
Pemberian imunisasi MR ini nantinya dilaksanakan di seluruh sekolah, baik PAUD, TK, SD, SMP atau sederajat dengan jumlah lebih dari 6 ribu sekolah di Kalimantan Barat. Selain itu imunisasi MR juga dilakukan di fasilitas kesehatan lainnya seperti Puskesmas, Pustu, dan Rumah sakit.
Untuk antisipasi dan menindak lanjuti kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), tambah Andy, telah dibentuk Komite Daerah Pengkajian dan Penanggulangan KIPI dan kelompok kerja di tingkat kabupaten dan kota.
“Untuk antisipasi (kejadian KIPI) kami telah membentuk komite daerah pengkajian dan penanggulangan KIPI di tingkat Provinsi Kalbar dan pokja KIPI di tingkat kabupaten/kota,” ungkap Andy.
Dilaksanakannya imunisasi MR fase ke-2 ini, Andy berharap dukungan dan kerjasama semua pihak agar pelaksanaan kampanye MR di Kalbar dapat berjalan lancar dan mencapai target minimal 95% dari sasaran atau sekitar 1,3 juta.
Andy menjelaskan penyakit campak atau morbili merupakan penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui batuk dan bersin. Yang menjadi perhatian khusus terhadap penyakit tersebut adalah kemungkinan terjadinya komplikasi yang sangat serius.
“Komplikasi serius dapat mengakibatkan kematian. Sedangkan Rubella biasanya merupakan penyakit yang ringan pada anak dan dewas muda, akan tetapi menjadi sangat berbahaya bila menulari ibu hamil terutama pada trimester pertama atau awal kehamilan yang dapat menyebabkan keguguran atau cacat pada bayi yang dilahirkan,” jelas Andy.
Kecacatan tersebut dikenal sebagai Congenital Rubella Syndrome yang meliputi kelainan jantung, ketulian, bahkan keterlambatan dalam proses perkembangan anak.
“Tidak ada pengobatan khusus untuk campak dan Rubella, namun ini bisa dicegah dengan imunisai MR,” terang Andy.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM