Lombok, 9 Agustus 2018
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mengirimkan 60 dokter spesialis ortopedi untuk menolong korban gempa di Lombok. Diketahui korban gempa paling banyak adalah menderita patah tulang.
Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, mengatakan korban terbanyak adalah menderita patah (fraktur) tulang.
Laporan terakhir yang dihimpun jajaran kesehatan menunjukkan jumlah pasien sebanyak 266, pasien yang dioperasi sebanyak 139 yang 135 di antaranya mengalami patah tulang, 3 orang cedera kepala, dan 50 orang sudah dipulangkan, serta 7 orang wisatawan asing mengalami luka ringan.
“Kami mengirim banyak dokter ortopedi, ada 60 orang, sedangkan dokter spesialis itu ada 78 orang. Ini data sementara dan masih bisa berubah,” kata Menkes Nila Moeloek saat mengunjungi korban gempa 7 SR di Posko Bencana Kabupaten Lombok Utara bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Tenaga kesehatan lainnya pun cukup banyak, begitupun dengan tenaga non kesehatan yang mencapai 222 orang.
Untuk emergency, tentu harus segera dilakukan tindakan di rumah sakit dan saat ini sudah siaga RS Kota Mataram dan rumah sakit terapung KRI dr. Soeharso.
Namun memang ada 9 Puskesmas di daerah ini yang tidak dapat dipakai. Untuk itu setiap korban yang perlu dirujuk akan langsung didikirim menggunakan ambulans.
“Di sini perlu juga adanya Posko Kesehatan untuk penanganan korban luka ringan dan tidak perlu dirujuk ke rumah sakit,” ucap Menkes.
Selain itu, tambah Nila, dirinya mewakili Kemenkes menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak seperti dari Bali, Yogyakarta, Jakarta yang bersama-sama menolong korban.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM