Jakarta, 31 Agustus 2018
Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) mengunjungi stadion Gelora Bung Karno, untuk menjumpai para tenaga kesehatan yang berada di medical center dan beberapa medical station di beberapa venue pertandingan, Jumat siang (31/8).
Dalam kunjungan tersebut Menkes Nila Moeloek, didampingi Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, dr. Kirana Pritasari, MQIH, dan Wakil Direktur Departemen of Medical and Doping Control , Inasgoc,Kolonel Laut (K) dr. Wiweka, MARS.
Saat tiba di medical center yang berlokasi di Gate 3 Gelora Bung Karno, Menkes disambut oleh Koordinator Tim Kesehatan Klaster Jakarta I, Letkol Ckm Ns. Rusdiyansyah, S.Kep, M.Kep dan dokter spesialis emergency medik, Dr.dr.Tri maharani, M.Si.,Sp.EM.
Kepada Menkes, Letkol Rusdi menyatakan bahwa pada dua hari terakhir pelaksanaan Asian Games, cabang olah raga yang sedang dan masih digelar merupakan permainan dengan kategori berisiko tinggi (high risk).
“Paling banyak (risiko) justru di event menjelang penutupan karena ini cabang olah raga yang tergolong keras, misalnya rugby, sambo, judo, hockey, bola voli, squash, kurash dan baseball”, tutur Letkol Rusdi.
Alih-alih mengurangi tim kesehatan menjelang penutupan, tim kesehatan justru meningkatkan kekuatan dan pengawasan di hampir semua venue pertandingan yang tersisa.
“Kami tambah unit ambulans ICU dan alat ke venue pertandingan yang high risk tersebut,” imbuhnya.
Adapun berbagai risiko kesehatan yang perlu diperhatikan para tenaga kesehatan dalam dua hari penyelenggaraan ini antara lain mulai dari cedera otot, dislokasi, luka terbuka, hingga fraktur atau patah tulang.
Permainan hockey lapangan salah satunya. Salah seorang dokter yang berjaga di medical station di venue hockey, dr. Yudha Fiatna, menyatakan cabang olah raga ini berisiko tinggi karena full body contact, alat stick dan bola yang keras, dan pemain tidak menggunakan body protector kecuali penjaga gawang.
“Cabang olah raga hockey lapangan ini dimulai sejak tanggal 14 Agustus (sebelum pembukaan). Tim medis yang bersiaga untuk waktu layanan yang cukup panjang, lebih kurang 17 jam per hari. Di hari ke-18 penyelenggaraan, jajaran kesehatan tentu lebih memfokuskan terhadap kecepatan penanganan dan rujukan bila terjadi injury di lapangan.
“Hari ini final, para pemain akan lebih mengerahkan tenaganya, sehingga potensi terjadi injuriy akan lebih besar”, tutur dr. Yudhi.
Terkait kesiapan menghadapi cabang olah raga yang dinilai sangat berisiko tinggi ini, koordinator Rujukan Medical Center Gelora Bung Karno Jakarta, dr. Tri Maharani menyatakan bahwa seluruh tenaga kesehatan telah dilatih untuk penanganan sport event emergency medic.
“Kualitas dokter, perawat dan tenaga kesehatan di Indonesia bisa diandalkan, tidak kalah dengan tenaga kesehatan di negara lainnya. Saya optimis kita pasti bisa menangani”, tandasnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (myg)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM