Perbatasan adalah etalase bangsa bagi negara tetangga. Perbatasan merupakan perwajahan. Untuk itu, pembangunan fasilitas layanan kesehatan di perbatasan menjadi prioritas Kementerian Kesehatan, selaras dengan semangat Presiden Republik Indonesia untuk membangun dari pinggiran.
Demikian pernyataan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan dr Untung Suseno Sutarjo M.Kes, usai meninjau Puskesmas Silawan dan Puskesmas Haliwen di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (6/9). Dalam kunjungan tersebut, Sekjen Kemenkes didampingi beberapa Staf Ahli Kemenkes, didampingi Wakil Bupati Belu JT Ose Luan dan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Belu, Theresia Saik.
Puskesmas Silawan memiliki lokasi yang sangat dekat perbatasan Timor Leste. Sarana dan prasarana di Puskesmas ini cukup lengkap, meliputi Laboratorium, Ruang Pemeriksaan Gigi, dan Promosi Kesehatan. Tenaga kesehatan di Puskesmas Silawan terdiri dari 1 orang dokter umum , 1 orang dokter gigi, 8 orang tenaga perawat, 3 orang bidan, dan enam orang team Nusantara Sehat Bacht 6.
Setelah meninjau Puskesmas Silawan, Senjen lalu meninjau Puskesmas Haliwen. Pada kesempatan tersebut, Sekjen Kemenkes juga sempat berdialog para tenaga kesehatan yang terdiri dari tenaga dokter intership, dokter PTT, serta Tim Nusantara sehat. Pada kesempatan tersebut, dr. Untung menyatakan kebanggaannya saat mengetahui bahwa kedua Puskesmas tersebut sering menerima pasien dari negara tetangga.
“Artinya layanan kita diakui bagus, dan kita harus bangga,” tutur Untung.
Dalam sambutannya, Untung menerangkan bahwa salah satu prioritas Kementerian Kesehatan saat ini adalah meningkatkan pembangunan fasilitas kesehatan dasar di perbatasan. Saat ini, sebanyak 124 puskesmas di perbatasan telah diperbaharui bangunan fisiknya.
“Setelah selesai daerah perbatasan prioritas selanjutnya adalah daerah pedalaman,” imbuhnya.
Kementerian Kesehatan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan di perbatasan, terutama yang betah mengabdi untuk melayani masyarakat di perbatasan. Untuk itu pemerintah berupaya sebisa mungkin untuk memenuhi kebutuhan keperluan pelayanan kesehatan di perbatasan.
“Apresiasi tinggi bagi para Nakes. Selamat bekerja dan berkarya, jadikan Puskesmas seperti apa yang kita cita-citakan, yakni membawa bermanfaat bagi masyarakat. Kami mohon dipelihara dengan baik’”, tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Untung juga menerangkan bahwa saat ini terdapat proritas pembangunan kesehatan, yaitu penangulangan Tuberkulosis (TBC), pencegahan stunting dan pemberian imunisasi.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan email kontak@kemkes.go.id. (sev)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM