Jakarta Timur, 19 Oktober 2018
Ada pemandangan yang lain dibandingkan dari hari biasanya di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Pada Jumat pagi ini (19/10), ratusan orang terdiri dari ibu-ibu juga bapak-bapak baik pedagang maupun pembeli, bahkan ada yang terlihat sudah berusia lanjut berkumpul di depan lobi utama Pasar Kramat Jati. Selain melakukan senam pagi, mendengarkan tentang pencegahan penyakit tidak menular (PTM), juga melakukan pemeriksaan faktor risiko kesehatan berupa tekanan darah dan gula darah, juga dapat melakukan pengukuran tingkat stress dan konsultasi kesehatan jiwa.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 yang akan diperingati pada 12 November 2018 mendatang. Pada kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, juga menyambangi Pasar Kramat Jati, untuk menyuarakan penguatan Pasar Sehat sekaligus mengkampanyekan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) pada Jumat pagi (19/10).
Pasar merupakan salah satu area yang banyak dan sering dikunjungi masyarakat. Menkes Nila Moeloek menekankan bahwa program pasar sehat perlu diperkuat karena membawa manfaat bagi kesehatan masyarakat.
“Jadi saya kira pasar sehat memang penting ya. Pertama tentu dari sisi ruang, udaranya harus bersih, tersirkulasi dengan baik. Tadi kita juga melihat toiletnya bersih. Selain pengelola, saya juga minta masyarakat juga harus bertanggung jawab untuk menjaga kebersihannya. Mengeluarkan uang seribu atau dua ribu tetapi itu bentuk kepedulian agar kebersihan toilet itu tetap terjaga karena tanggung jawab bersama”, tutur Menkes Nila Moeloek.
Masih seputar pentingnya keberhasilan pasar, dalam kunjungannya di Pasar Kramat jati, Menkes Nila Moeloek, menyerahkan bantuan Alat Pembersih Pasar kepada Direktur Teknologi Pasar Kramat Jati, Hartono, didampingi Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kirana Pritasari, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Anung Sugihantono, Kepala Badan Litbangkes Kemenkes, Siswanto, Direktur Kesehatan Lingkungan, Imran Agus Nurali, dan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Cut Putri Arianie. Tahun 2018, Kementerian Kesehatan membagikan alat pembersih pasar dengan kekuatan air ke 150 pasar dari 1500 pasar binaan Kementerian Perdagangan.
Selain itu, Menkes Nila Moeloek menekankan agar blok penjualan bahan pangan organik agar senantiasa memperhatikan kebersihan, memilah dan mengolah sampah untuk dikelola, sehingga kualitas pangan terjaga.
“Bahan organik, baik sayur, buah, ikan, maupun makanan, kita harapkan jangan sampai ada tikus atau lalat wara-wiri. Satu yang bagus di sini, sampah sudah dikelola dengan baik. Ini demi kita semua, jadi belanja juga nyaman dan bahan-bahan pangan yang dibeli juga bagus, bersih dan sehat”, imbuhnya.
Selain itu, Menkes juga memuji pengelola karena memahami pentingnya keberadaan ruang laktasi di tatanan pasar. Mengingat karena para pedagang maupun pembeli adalah ibu-ibu, sehingga mereka bila membawa bayi bisa menyusui atau memerah ASI dan menyimpannya di kulkas dan nanti dapat dibawa pulang ke rumah.
Menkes mengatakan bahwa banyak sekali masyarakat berkumpul di pasar, sehingga akan sangat bermanfaat bila secara rutin dan berkala dapat diselenggarakan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) yang melakukan pemeriksaan minimal dua faktor risiko kesehatan, yaitu tekanan darah dan gula darah.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (myg)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM