Astana, 25 Oktober 2018
Di sela-sela pertemuan Global Conference on Primary Health Care di Astana, Kazakhstan, Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. Nila F. Moeloek, mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Kesehatan Iran, dr. Seyyed Hassan Ghazizadeh Hashemi, di Astana pada tanggal 25 Oktober 2018. Pertemuan tersebut diselenggarakan untuk membahas potensi kerja sama antara Indonesia dan Iran di bidang kesehatan sebagai upaya dalam mengimplementasikan MoU yang akan di tandatangani saat itu.
Menkes RI dan Menkes Iran masing-masing menyatakan ketertarikannya bahwa kerja sama di bidang kesehatan antara Indonesia dan Iran dapat dilakukan pada bidang-bidang: (1) Pengembangan kerjasama produksi obat-obatan, termasuk vaksin halal; (2) Penguatan Sistem Kesehatan termasuk Revitalisasi Pelayanan Kesehatan Dasar; (3) Kerjasama Bioterorism; (4) Kerjasama dalam bidang Transpantasi Organ; (5) Pelayanan Kesehatan Tradisional; dan (6) Investasi di bidang alat kesehatan dan industri farmasi.
Kedua belah pihak sepakat untuk segera mengkonkritkan kerjasama bilateral RI-Iran dalam bentuk Joint Action Plan sehingga kerjasama keduanya dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang nyata untuk meningkatkan Pembangunan Kesehatan di kedua negara.
“Saya menyadari bahwa ada banyak kerja sama yang dapat dibangun oleh Pemerintah kita bersama, termasuk kerja sama kesehatan. Dalam hal ini, saya sepenuhnya yakin bahwa kami dapat membangun kerjasama di beberapa bidang,” kata Menkes Nila.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(gi)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM