Kapuas Hulu, 16 Maret 2017
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, bersama Ibu Negara Iriana Jokowi, didampingi Menteri Sekretaris Negara, Pramono Anung; Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek; Menteri Pendidikan dan Kebudyaan, Muhajir Effendy; Dirut BPJS Kesehatan, Fachmi Idris; serta Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Nikmat, menghadiri kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) serta penyerahan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Program Keluarga Harapan (PKH) di halaman Kantor Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis siang (16/3).
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi secara simbolis memberikan PMT berupa biskuit khusus bagi 50 ibu hamil, 100 Balita dan 450 anak sekolah. Selain itu, Presiden juga membagikan paket sembako yang terdiri dari beras, gula pasir, kacang hijau, susu dan telur ayam kepada 1000 masyarakat yang berasal dari Desa Janting, Desa Kekura, Sebindang, Seriang, dan Desa Badau. Di samping pembagian PMT dan paket sembako, Presiden juga menyerahkan secara simbolis 515 Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada siswa/I SD, SMP, SMA; 127 Kartu Indonesia Sehat (KIS); dan 300 penerima Kartu Program Keluarga Harapan (PKH).
Presiden mengingatkan agar bantuan yang diberikan oleh Pemerintah melalui KIP harus digunakan dengan tepat dan sebaik-baiknya oleh para siswa untuk membeli kebutuhan perlengkapan sekolah. Demikian pula dengan dana PKH sebesar 2 juta rupiah yang dapat dicairkan setiap tiga bulan, Presiden mengharapkan agar dana tersebut dapat digunakan untuk tambahan asupan gizi anak atau menambah modal bagi masyarakat yang menjalankan usaha.
“Tidak boleh dipakai untuk beli pulsa atau jangan sampai diminta suami untuk beli rokok”, tutur Presiden.
Presiden Jokowi menanyakan komitmen masyarakat dengan mencontohkan bila ada seorang suami mendatangi istri meminta agar dana PKH yang didapatkan dibagi sedikit untuk membeli rokok.
“Misal ambil 200 ribu, diminta suami 100 ribu buat beli rokok, diberikan tidak?” tanya Presiden Jokowi.
Serentak masyarakat menjawab, “Engga (tidak), Pak”. Namun beberapa masyarakat ada yang melontarkan jawaban, “Beri 20 ribu saja, Pak”.
Presiden Jokowi pun menegaskan bahwa berapapun dana bantuan Pemerintah tidak diperkenankan bila digunakan untuk hal yang tidak semestinya.
“Engga boleh. Mau 10 ribu atau 20 ribu, engga boleh. Ini hanya untuk anak. Biar anak-anak kita sehat, biar anak-anak kita cukup gizinya, pinter-pinter di sekolah”, tandas Presiden.
Presiden Perhatikan Gizi Anak Indonesia
Besarnya perhatian Presiden Joko Widodo, terhadap pembangunan kualitas sumber daya manusia Indonesia tercermin dalam setiap kunjungannya ke daerah yang selalu berpesan agar masyarakat memahami bahwa upaya pemenuhan gizi sangat penting dalam membangun generasi.
“Kita semua pasti ingin anak-anak kita sehat dan pinter-pinter, maka gizinya harus terpelihara terus”, ujar Presiden.
Presiden menekankan pentingnya konsumsi protein bagi anak-anak di dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya. Protein tidak melulu harus daging, namun juga dapat kita dapatkan dengan mengonsumsi ikan, telur, tahu atau tempe.
“Misalnya ikan, itu diberikan ke anak, telur diberikan ke anak. Jangan sampai bapak ibunya saja yang makan tapi anak malah tidak diberi. Jangan terbalik”, ujar Presiden Jokowi.
Pemberian makanan tambahan (PMT) merupakan salah satu program yang dilakukan Kementerian Kesehatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan asupan gizi (tambahan) melalui pemberian biskuit suplementasi gizi kepada ibu hamil, Balita, dan anak sekolah.
PMT Ibu Hamil setiap 100 gram mengandung 520 kalori. Setiap keping biskuit PMT Bumil mengandung 104 kalori. Tiap sajian PMT Bumil mengandung 520 kalori, 56 gram karbohidrat, 16 gramprotein, dan 26 gram lemak. PMT Bumil mengandung 9 macam vitamin (A,B1,B2, B3, B6, B12, C, D dan E) serta 8 mineral (Asam Folat, Zat Besi, Selenium, Kalsium, Natrium, Zink, Iodium, dan Fosfor). Ketentuan pemberian PMT Bumil pada kehamilan trimester I diberikan 2 keping per hari. Pada kehamilan trimester II dan III diberikan 3 keping per hari. Pemberian PMT Bumil diberikan hingga Ibu hamil tidak lagi berada dalam kategori kurang energi kronis (KEK) sesuai dengan pemeriksaan lingkar lengan atas (LILA). Apabila berat badan sudah sesuai standar, dilanjutkan dengan mengonsumsi makanan keluarga gizi seimbang.
PMT Balita merupakan pemberian suplementasi gizi untuk melengkapi kebutuhan gizi agar mencapai berat badan sesuai usia. Tiap 100 gram PMT mengandung 450 kalori, 14 gram lemak, 9 gram protein, dan 71 gram karbohidrat. PMT Balita mengandung 10 vitamin (vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, D, E, K, dan Asam Folat) dan 7 mineral (besi, zink, fosfor, selenium, dan kalsium). Setiap bungkus PMT Balita terdiri dari 12 keping biskuit atau 540 kalori (45 kalori per biskuit). Usia 6-11 bulan diberikan 8 keping per hari selama 1 bulan, setara dengan 20 bungkus PMT Balita. Usia 12-59 bulan diberikan 12 keping per hari selama 1 bulan, setara dengan 30 bungkus PMT Balita. Bila berat badan telah sesuai, pemberian PMT Balita dihentikan dan untuk selanjutnya mengonsumsi makanan keluarga gizi simbang.
PMT Anak Sekolah diberikan untuk melengkapi kebutuhan gizi anak usa sekolah dasar. Tiap sajian (10 keping atau 60 gram) PMT-AS mengandung 300 kalori, 40 gram karbohidrat, 6 gram protein, dan 13 gram lemak. PMT-AS mengandung 10 vitamin (A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, dan E) dan 8 mineral (Asam folat, Bsi, Selenium, Kalsium, Natrium, Zink, Iodium, dan Fosfor). Ketentuan pemberian PMT-AS diberikan 6 keping per hari untuk mencukupi kebutuhan makanan tambahan anak usia sekolah dasar, yaitu 180 kalori per hari. Bila berat badan telah mencapai sesuai perhitungan berat badan sesuai umur, pemberian PMT-AS dihentikan, dilanjutkan konsumsi makanan keluarga gizi seimbang.
“Konsumsilah PMT ini sesuai anjuran. Komposisi di dalam biskuit ini gizinya gede banget. Jangan terlalu banyak, nanti malah kegemukan”, kata Presiden Jokowi.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
Drg. Oscar Primadi, MPH
NIP 196110201988031013