Jakarta, 14 Agustus 2017
Tuty Iswari S, S.Si, Apt, seorang tenaga kesehatan (Nakes) yang mendapatkan penghargaan sebagai Nakes teladan. Dirinya berjuang memantau terapi obat bagi orang dengan gangguan jiwa sebagai inovasi di bidang kesehatan.
“Awalanya di Puskesmas kami, Puskesmas Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat memiliki penduduk sekitar 20 ribu jiwa yang 41 di antaranya orang dengan gangguan jiwa. Tapi dari 41 orang itu ada sekitar 29 orang dengan diagnosa skizofrenia, satu orang depresi, dan satu orang penyalah guna Napza,” kata Tuty usai Pemberian Penghargaan Nakes Teladan di Jakarta, Senin (14/8).
Pada pelaksanaanya, Tuty bekerja sama dengan program jiwa yang bertugas melacak, melaporkan, dan merujuk ke dokter. Dari jumlah orang dengan gangguan jiwa tersebut, 22 orang di antaranya yang berobat. Jadi, ungkap Tuty, data yang diterima terkait jumlah orang dengan gangguan jiwa itulah yang dilakukan pemantau.
“Yang berobat ini saya pantau, dari 22 orang itu tdak semuanya teratur minum obat. Salah satu keberhasilan orang dengan gangguan jiwa itu satu di antaranya harus terapi secara teratur, yakni terapi minum obat,” kata Tuty.
Kasus orang dengan gangguan jiwa di Kabupaten Majene, ujar Tuty termasuk jumlah yang paling banyak. Tetapi dari 41 orang dengan gangguan jiwa itu ada yang menderita retardasi mental yang bukan untuk diobati.
“Saya fokus kepada skizofrenia, depresi dan penyalahgunaan Napza. Jadi saya pantau karena pemantauan obat ini juga rawan untuk disalahguanakan. Makanya saya berinisiatif untuk memantau penggunaanya,” kata Tuty.
Selain pemantauan, Tuty juga mengunjungi rumah orang dengan gangguan jiwa. Memberikan edukasi kepada keluarganya, karena salah satu dari keberhasilan orang dengan gangguan jiwa itu adalah adalnya dukungan keluarga.
Advokasi dengan pemerintah setempat pun sering dilakukan terutama menyangkut biaya. Seperti biaya transportasi ke Puskesmas, atau ke rumah sakit rujukan.
“Jadi advokasi ke pemerintah setempat dengan tujuan para para pasien dengan gangguan jiwa mendapatkan bantuan dari Jamkesda. Alhamdulillah ada beberapa pasien yang dikaver,” ujar Tuty.
Tuty merupakan salah satu dari 258 Nakes yang mendapatkan penghargaan sebagai Nakes teladan dari Menkes RI Prof. Nila F Moeloek secara langsung. Terdapat 8 kategori kelompok yang mendapatkan penghargaan, yakni kelompok tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga bidan, tenaga gizi, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga kefarmasian, dan ahli teknologi laboratorium medik.
Diharapkan dengan diberikannya penghargaan tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi ‘Halo Kemkes’ melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP.196110201988031013