Pada tahun 2050, populasi penduduk dunia akan berjumlah lebih dari 9 Milyar jiwa. Menjadi sebuah tantangan besar dalam hal mencukupi kebutuhan makanan sehat bagi seluruh penduduk dunia. Sistem berkelanjutan pengolahan makanan agar tahan lama sangat penting dalam memecahkan tantangan ini dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB atau Sustainable Development Goals (SDG).
Sebagai wilayah terpadat di dunia, Asia Pasifik memainkan peran yang menentukan dalam memerangi banyak masalah yang saling terkait, seperti: malnutrisi, kerusakan hutan, hilangnya keanekaragaman hayati dan meningkatnya emisi gas rumah kaca.
Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi sistem makanan Asia-Pasifik, EAT Foundation dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bekerjasama untuk menyelenggarakan Asia Pacific Food Forum (APFF) EAT untuk pertama kalinya di Jakarta, pada tanggal 30-31 Oktober 2017.
Pada ajang tersebut, lebih dari 500 politisi, ilmuwan, eksekutif bisnis, inovator, aktivis, dan koki internasional terkemuka di kawasan regional untuk menghadapi tantangan kesehatan dan lingkungan yang berkaitan dengan perkembangan makanan di kawasan Asia Pasifik.
Forum ini akan membahas kemajuan dalam mengubah sistem pangan, memberikan wawasan tentang penelitian terbaru, berbagi kebijakan dan praktik industri terbaik, mengeksplorasi tren baru, menyajikan beberapa gagasan inovatif yang berkembang di seluruh rantai nilai makanan, berbagi ide dan membangun sinergi.
Para pembicara akan menyajikan topik mulai dari perubahan tren konsumsi makanan, hingga membangun ketahanan dalam rantai nilai makanan, perikanan berkelanjutan, strategi menuju ketahanan pangan dan resep untuk makanan sehat dan berkelanjutan di masa depan.