Jakarta, 1 November 2017
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, berkomitmen untuk memperjuangkan penambahan kuota petugas haji, khususnya tim kesehatan dalam penyelenggaraan jemaah haji tahun depan. Komitmen ini merupakan respon dari banyaknya tanggapan bahwa jumlah petugas kesehatan haji masih dinilai belum cukup.
“Saya berkomitmen untuk kembali memperjuangkan penambahan kuota petugas haji untuk penyelenggaraan jemaah haji di tahun yang akan datang”, ujar Lukman saat memberikan sambutan pada kegiatan Evaluasi Nasional Penyelenggaraan Kesehatan Haji di salah satu auditorium hotel di kawasan Pancoran Jakarta Selatan, Rabu petang (1/11).
Seperti kita ketahui, penambahan jumlah jemaah haji tahun 2017 sebanyak 52.200 orang, menjadi sebuah tantangan besar bagi 268 petugas kesehatan haji yang diberangkatkan (berkurang 38 petugas bila dibandingkan tahun lalu). Dengan jumlah total jemaah haji tahun ini yang mencapai 221.000 jemaah, maka berarti satu petugas kesehatan melayani lebih dari 800 jemaah haji.
“Jadi, ini sungguh tidak sebanding”, tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Agama menyatakan bahwa akan memprioritaskan lebih dulu penambahan kuota petugas dan peningkatan infrastruktur, baru kemudian mempertimbangkan penambahan kuota jemaah haji Indonesia.
“Penambahan kuota jemaah haji bila tidak diiringi dengan penambahan petugas apalagi tanpa diimbangi pembangunan infrastruktur di Mina (tenda dan toilet), maka penambahan jemaah justru akan meningkatkan risiko keselamatan jemaah”, tandasnya.
Namun bagaimanapun, Lukman menyatakan bahwa di balik kekurangan, tetap harus mengedepankan rasa syukur dan terima kasih kepada pemerintah Arab Saudi. Mengingat, Indonesia dapat dikatakan mendapat sebuah keistimewaan menjadi satu-satunya negara yang diperbolehkan melakukan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji yang berasal dari negaranya. Karena menurutnya, jumlah jamaah haji Indonesia yang sangat besar dan juga kedua negara memiliki hubungan kekerabatan (segi historis) yang baik sejak lama.
“Saya ingin mengedepankan ini, untuk lebih bersyukur terlepas dari kekurangan kita, bahwa sebenarnya kita mendapatkan keistimewaan yang begitu besar”, tandasnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH