Jakarta, 9 November 2017
Dalam rangka mensukseskan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), Kementerian Kesehatan melakukan berbagai upaya untuk membangun kemandirian keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat.
Kemandirian untuk hidup sehat yang dibangun mulai dari keluarga, akan berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya tersebut juga harus didukung oleh pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di keluarga dan di fasilitas pelayanan kesehatan. Dalam upaya mewujudkan kemandirian prasarana, di mana alat kesehatan adalah salah satu prasarana yang penting dalam pelayanan kesehatan, maka Kementerian Kesehatan bersama berbagai unsur berupaya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki kemandirian di bidang alat kesehatan.
Saat ini alat kesehatan yang beredar di Indonesia masih didominasi produk impor. Hal ini merupakan tantangan bagi pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap alat kesehatan impor tersebut dan beralih menuju kemandirian alat kesehatan. Upaya Kementerian Kesehatan menyelenggarakan pameran alat kesehatan dalam negeri yang telah berlangsung 3 tahun sejak tahun 2015 telah menunjukkan hasil yang signifikan.
Sejak 2015 hingga tahun ini industry alkes dalam negeri tumbuh sebanyak 49 industri, dari yang sebelumnya pada 2015 terdapat 193 industri meningkat menjadi 242 industri di tahun ini.
Peningkatan pun terjadi pada jumlah jenis produk alat kesehatan. Jumlah jenis produk alat kesehatan yang mampu diproduksi dalam negeri tahun ini sebanyak 294 jenis, lebih tinggi dari tahun 2016 yang hanya mencapai 262 jenis.
Dengan kemampuan tersebut di atas, Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri saat ini telah mampu memenuhi lebih kurang 50% standar fasilitas alat kesehatan di Rumah Sakit tipe A, B, C dan D.
Saat ini Industri dalam negeri telah mampu memproduksi alat kesehatan teknologi rendah hingga menengah (seperti tempat tidur pasien, lensa kontak, dental chair, reagen kimia klinik dan imunologi, dan lain-lain), yang seharusnya kita ikut mendukung dengan memaksimalkan penggunaannya. Salah satu upaya yang telah dilakukan, adanya MoU dengan Asosiasi Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) untuk memprioritaskan penggunaan alat kesehatan dalam negeri dengan pembeliannya dilakukan melalui e-katalog.
Dalam rangka mensosialisasikan upaya-upaya pembangunan di bidang kesehatan yang telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan serta lintas sektor terkait, serta mengenalkan dan meningkatkan penggunaan alat kesehatan dalam negeri, maka Kementerian Kesehatan RI dalam momen HKN ke-53 tahun 2017 menyelenggarakan “Pameran Pembangunan Kesehatan dan Teknologi Alat Kesehatan Dalam Negeri” selama 3 hari, dimulai pada tanggal 9 – 11 November 2017 di Hall C1 dan C3 JIEXPO Kemayoran.
Pameran Pembangunan Kesehatan dan Teknologi Alat Kesehatan Dalam Negeri merupakan sarana untuk menyampaikan informasi, edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat dengan mensosialisasikan program dan kebijakan Kementerian Kesehatan. Melalui Pameran ini juga akan ditampilkan produk-produk hasil inovasi yang dilakukan oleh peneliti untuk dapat segera dilakukan hilirisasi sehingga hasil penelitian tersebut dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini sejalan dengan Kebijakan Kementerian Kesehatan untuk mendorong upaya promotif dan preventif dalam meningkatkan derajat kesehatan di masyarakat.
Dengan mengusung tema ”Keluarga Sehat Indonesia Kuat” maka diharapkan pembangunan kesehatan dapat memusatkan kegiatannya berawal dari keluarga, memanfaatkan teknologi karya anak bangsa, dan mengutamakan penggunaan alat kesehatan dalam negeri menuju kemandirian alat kesehatan di Indonesia.
Pameran diikuti oleh lebih dari 150 peserta terdiri dari industri alat kesehatan, PKRT, farmasi, obat tradisional, kosmetik serta makanan dan minuman, juga dimeriahkan oleh berbagai booth dari Kementerian Kesehatan maupun Kementerian dan Lembaga lain, instansi lain seperti Dinas Kesehatan Provinsi, Organisasi Profesi, Rumah Sakit, BUMN, serta berbagai asosiasi dengan memamerkan produk diantaranya adalah teknologi dan inovasi di bidang alat kesehatan dan sediaan farmasi serta berbagai produk kesehatan. Pada Pameran ini juga disediakan berbagai layanan pemeriksaan kesehatan secara gratis.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH