Moskow, 17 November 2017
“Mari wujudkan eliminasi TB tahun 2030.” Demikian ditegaskan Menkes RI, Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, Sp.M(K) saat menjadi Panelis pada Side Meeting “Ending TB by 2035: Our Promise to Our People” dan Ministerial Parallel Discussion “Sufficient and Sustainable Financing” yang diselenggarakan pada First Global Ministerial Conference Ending TB in the Sustainable Development Era di Moskow, 16-17 November 2017.
“Kita harus tingkatkan kerja sama antar negara dan kolaborasi multi-sektor dalam mewujudkan janji kita menjadi tindakan nyata untuk seluruh rakyat agar eliminasi TB dapat tercapai”, demikian Menkes RI menyerukan.
Menkes RI dalam 2 forum diskusi tersebut telah memaparkan secara komprehensif Peta Jalan (Roadmap) Nasional dalam Eliminasi Tuberkulosis yang bertujuan untuk memperkuat kemandirian dan keberlanjutan eliminasi TB, meliputi: (1) penerapan strategi keluar bantuan eksternal untuk eliminasi TB; (2) melaksanakan skema jaminan kesehatan nasional dan perlindungan sosial; (3) melakukan pendekatan kesehatan keluarga dan masyarakat; (4) membangun strategi kolaborasi layanan publik-swasta berbasis kabupaten/kota; (5) menerapkan strategi penemuan aktif dan masif dengan pendekatan keluarga dan (6) melibatkan kebijakan inovatif dalam pengendalian TB. Lebih lanjut Menkes RI menegaskan bahwa, “Indonesia telah siap untuk meningkatkan upaya eliminasi TB yang ditargetkan dicapai pada tahun 2030, sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Bidang Kesehatan”.
Menkes Nila menekankan pentingnya menjamin dukungan pembiayaan eliminasi TB yang memadai dan berkesinambungan. Dalam kaitan ini, Pemerintah Indonesia telah melaksanakan Jaminan Kesehatan Nasional sejak 2014 yang juga mencakup pelayanan kesehatan TB. Dengan target Universal Health Coverage (UHC) pada 2019, diharapkan dapat mendukung lebih baik program eliminasi TB. Di sisi lain, Pemerintah Indonesia juga mengembangkan kemitraan yang melibatkan sektor swasta dalam mendukung, baik penemuan pasien TB maupun pembiayaan filantropi untuk mendukung anggaran eliminasi TB. Selain itu juga mendorong penyediaan anggaran Pemerintah Daerah untuk mendukung program sesuai dengan implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Sejumlah negara mengapresiasi komitmen Indonesia bergabung bersama koalisi global untuk mengakhiri TB pada 2030. Upaya mempercepat eliminasi TB menjadi 2030 tentu bukan merupakan hal yang mudah dan akan banyak tantangan yang harus dihadapi. Namun Menkes RI menekankan bahwa hal tersebut akan dapat dicapai dengan kerja keras semua pemangku kepentingan baik di Kementerian Kesehatan maupun kerja sama dengan semua Kementerian/Lembaga terkait. Eliminasi TB bukan hanya pekerjaan Kementerian Kesehatan saja, melainkan kerja bersama seluruh Kementerian/Lembaga terkait dan semua pemangku kepentingan, baik pemerintah dan pemimpin nasional dan daerah, bisnis, NGO maupun seluruh masyarakat.
First Global Ministerial Conference Ending TB in the Sustainable Development Era dibuka oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan dihadiri oleh 75 Menteri Kesehatan dan lebih dari 900 delegasi dari lebih 100 negara. Pertemuan yang juga dihadiri oleh Dirjen WHO, Thedros Adanom Ghebreyesus dan Deputi Sekjen PBB, Amina Muhammed, akan menghasilkan Deklarasi Moskow yang berisikan komitmen para Menteri Kesehatan untuk meingkatkan upaya mengakhiri TB global pada tahun 2030.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
Oscar Primadi