Jakarta, 29 November 2017
Menteri Keshatan RI, Nila Moeloek mengatakan pihaknya akan menambah tenaga medis untuk para pengungsi Gunung Agung, Bali, jika memang diperlukan.
“Kalau diperlukan penambahan tenaga medis, akan ditambah. Sekarang belum ada permintaan masih bisa diatasi, tapi kita standby,” kata Menkes Nila Moeloek usai mendampingi the Elders mengunjungi Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta, Rabu (29/11).
Terkait kesiapsiagaan kesehatan, Kemenkes sudah lama membuat satu sistem penanganan sebelum erupsi Gunung Agung. Menkes Nila meminta jajaran kesehatan baik di pusat dan di Bali serta pemerintah daerahnya agar saling berkoordinasi membantu para pengungsi terutama soal kesehatannya.
Selain itu, telah dibangun posko di pengungsian, menyiagakan Puskesmas dan RS Regional di Karang Asem dan RS Sanglah di tingkat profinsi. Mereka bekerja sama dengan baik dalam menangani korban erupsi Gunung Agung.
“Kemudian disiagakan pula nomor darurat 119. Itu sejak dari mula (Gunung Agung dikabarkan akan meletus) sampai sekarang masih berjalan,” ujar Menkes Nila.
Laporan dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, bahwa data dari Puskemsas rata-rata ada 10 pasien dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Namun, sampai saat ini persoalan kesehatan pengungsi masih teratasi dan dalam batas wajar.
Menkes Nila menjamin ketersediaan obat-obatan dan masker dan akan mengirimkannya kembali apabila benar-benar kekurangan. Meski begitu, tenaga kesehatan diimbau untuk mengatur pembagian obat, karena tidak diketahui sampai kapan bencana itu berlangsung.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP. 196110201988031013