Jakarta, 15 Januari 2018
Sinergi bersama merupakan sebuah kekuatan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk membangun Bumi Pertiwi. Tak terkecuali di sektor kesehatan. Berbagai upaya dan tantangan pasti banyak ditemui dalam prosesnya. Kita tidak mungkin bekerja sendiri. Untuk itulah, sinergi kerja sama lintas sektor Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah dan masyarakat perlu dikuatkan untuk saling melengkapi.
Demikian pernyataan Menkes Nila Moeloek terkait upaya pengendalian kesehatan di Papua, di Jakarta, Senin (15/01).
Menurut Menkes Nila Moeloek pengembangan di sektor kesehatan tak lepas dari pendidikan. Pendidikan sangatlah penting, terutama pendidikan orang tua kepada anak. Pendidikan orang tua merupakan pendidikan mendasar bagi anak-anak. Dalam hal ini peran ibu sangatlah besar dalam perkembangan pertumbuhan serta pendidikan anak.
”Ibu yang pandai tahu bagaimana cara memberikan makan kepada anak dengan gizi seimbang dengan porsi yang pas,” tegas Menkes Nila.
Menurut Menkes kandungan protein mampu meningkatkan perkembangan anak-anak, terutama tumbuh kembang otak anak. Gizi yang baik, perlu didukung oleh ketahanan pangan yang kuat dari Kementerian Pertanian. Distribusi makanan yang sehat dan bergizi perlu diperhatikan untuk pemenuhan gizi anak yang baik.
Disisi lain keterlibatan Kementerian PUPR sangat diperlukan dalam membantu pemenuhan akses transportasi di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPK). Dengan akses transportasi yang mudah, masyarakat mampu menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan dengan mudah.
Begitu pula ketika penempatan tenaga kesehatan Nusantara Sehat dan Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK), Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Kementerian PUPR dalam mengadakan fasilitas tempat tinggal.
“Indonesia memiliki keadaan geografi yang luas dan beragam. Kiranya akses transportasi, tata kelola ruang kota dan infrastruktur perlu ditingkatkan untuk memperlancar dan mengoptimalkan program kesehatan pemerintah,” tambah Menkes Nila.
“Pembangunan kesehatan di Indonesia layaknya sebuah lingkaran yang terkait satu dengan yang lain dan tidak bisa terpisahkan. Untuk itu kita harus berpikir bersama dan maju bersama,”tambahnya.
Dalam menanggulangi kasus campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua ini kerjasama amat penting. Saat ini Kementerian Kesehatan RI telah berkoordinasi dengan Panglima TNI, Kapolri, Kapolda dan dinas kesehatan setempat. “Kali ini kita menggandeng missionaris gereja sebagai proximity kepada masyarakat,” tutur Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarskat Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223003, dan alamat email [email protected].(tha)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI
drg. Oscar Primadi, MPH