Pandeglang, 29 April 2018
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Moeloek memberi penghargaan kepada bupati/walikota yang wilayahnya berhasil eliminasi malaria dan mencapai cakupan imunisasi terbaik. Penghargaan eliminasi malaria diberikan kepada 21 bupati/walikota sementara sertifikat capaian imunisasi terbaik diberikan kepada 10 bupati/walikota.
Penghargaan itu diberikan pada Hari Puncak Malaria Sedunia dan Pekan Imunisasi Dunia yang digelar pada Minggu (29/4) di Pandeglang Banten.
Penghargaan eliminasi malaria itu diberikan berdasarkan penilaian dari Komisi Penilaian Eliminasi Malaria yang beranggotakan di antaranya pakar malaria, ahli surveilans, epidemiolog, dan entomolog.
Dari 21 kabupaten/kota, 15 di antaranya kabupaten/kota yang lolos tahun 2017 dan 6 kabupaten/kota yang lolos tahun ini. Masih ada 19 kabupaten/kota yang belum dilakukan penilaian karena masalah waktu. Tim direncanakan akan bergerak lagi mulai bulan depan (Mei 2018) untuk melakukan penilaian ke kabupaten/kota yang diusulkan.
Sebelumnya, selain melakukan penilaian berdasarkan dokumentasi, tim juga melakukan penilaian dengan melakukan survei ke kabupaten/kota yang diusulkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi.
Survei dilakukan untuk melihat secara komprehensif bagaimana komitmen daerah, kerjasama lintas sektor dan lintas program, rumah sakit yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan, dan sistem surveilans.
Dalam penilaiannya, tim menetapkan tiga kriteria, yakni, pertama, Annual Parasite Incidence (API) kurang dari 1 per1000 penduduk, selama 3 tahun terakhir berturut-turut. Kedua, Slide Positive Rate (SPR) kurang dari 5% selama 3 tahun terakhir berturut-turut, dan ketiga, Tidak ada kasus indigenous yaitu kasus penularan setempat selama 3 tahun terakhir berturut-turut.
“Penghargaan diberikan untuk memotivasi daerah lain untuk sama-sama eliminasi malaria, sehingga Indonesia bisa benar-benar terbebas dari malaria,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Anung Sugihantono, Minggu (29/4) di Pandeglang, Banten.
Selain penghargaan eliminasi malaria, pada acara tersebut juga dilakukan penyerahan tanaman pengusir nyamuk dan ikan pemakan jentik oleh dr. Anung kepada Bupati Pandeglang Irna Narulita, serta dilakukan pula penyerahan tongkat estafet eliminasi malaria kepada 34 Dinas Kesehatan Provinsi.
Selain itu, penghargaan cakupan imunisasi terbaik kepada 10 bupati/walikota diberikan karena cakupan imunisasi di wilayah tersebut memang tinggi. Penilaian dilakukan berdasarkan data cakupan imunisasi dasar lengkap dan imunisasi lanjutan pada 2016, 2017, dan 2018.
Dari 10 kabupaten/kota, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau menjadi salah satu wilayah yang cakupan imunisasinya terbanyak. Pada 2015 cakupan imunisasi dasarnya mencapai 163,9%, 2016 mencapai 123,2%, 2017 mencapai 121,7%.
Untuk imunisasi lanjutan (imunisasi DPT-HB-Hib 4) pada 2015 mencapai 61,9%, 2016 mencapai 104,4%, dan 2017 mencapai 93,4%.
“Bagi daerah-daerah yang cakupan imunisasinya belum tinggi, diharapkan bisa segera melakukan imunisasi dengan capaian tinggi agar bisa membentuk kekebalan kelompok, dan generasi kita bisa menjadi generasi sehat di masa mendatang,” kata dr. Anung.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Plt. Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Murti Utami, MPH