Jakarta, 7 Mei 2018
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) gelar pembekalan Nusantara Sehat (NS) batch IX berbasis tim. Sebanyak 315 peserta mengikuti pembekalan yang terbagi ke dalam Sembilan profesi.
Sembilan profesi itu terdiri dari Dokter Umum 8 orang, Dokter Gigi 7 orang, Bidan 60 orang, Perawat 50 orang, Analis Laboratorium 31 orang, Farmasi 50 orang, Kesehatan Masyarakat 34 orang, Kesehatan Lingkungan 38 orang, dan Tenaga Gizi 37 orang.
Peserta pembekalan terbagi ke dalam 10 kelas perangkatannya. Pembagian peserta dilakukan dengan memperhatikan pembagian tim lokus Puskesmas.
Saat ini, peserta NS akan ditempatkan di 60 Puskesmas di 31 kabupaten di 16 Provinsi (Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Pembekalan dilaksanakan pada 26 April sampai 4 Juni 2018. Pembelajaran yang telah dilaksanakan berupa Bela Negara, Sesi Inspirasi atau Materi Kebijakan, dan Materi Program.
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek mengingatkan kepada peserta bahwa pelayanan kesehatan primer merupakan upaya terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Fungsinya memberikan pelayanan kesehatan terutama kegiatan promotif dan preventif.
“Oleh karena itu penguatan pelayanan kesehatan di Puskesmas sangat penting dalam mendukung keberhasilan pelayanan kesehatan di Indonesia,” kata Nila di Ciloto, Jawa Barat, Senin (7/4).
Pada 2015-2017 Kemenkes telah mengirimkan 2.486 tenaga kesehatan di 439 Puskesmas, 269 kabupaten pada 29 provinsi. Pada 2017 telah dikirimkan 1.663 tenaga kesehatan NS individu di 612 Puskesmas, 161 kabupaten dan 28 provinsi.
Menkes berharap semua peserta NS dapat menjadi penggerak dalam penguatan layanan kesehatan di Puskesmas, terutama terkait penanganan stunting, TBC , dan Imunisasi. Menkes juga mengimbau kepada peserta NS untuk menjadi tenaga kesehatan yang bisa diandalkan oleh masyarakat. Dapat bersinergi dengan tenaga kesehatan setempat, dinas kesehatan, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM