Jakarta, 23 Juli 2018
Organisasi kewanitaan dari pemerintah dan swasta ikut berperan dalam elimimasi TBC, peningkatan kualitas, dan mutu imunisasi, serta menurunkan kasus stunting di Indonesia. Upaya itu dilakukan melalui sosialisasi dan penyebaran formulir pemantauan TBC, imunisasi, dan stunting.
Organisasi kewanitaan yang terlibat adalah Dharma Wanita Persatuan (DWP) Instansi Pemerintah Pusat (Kementerian/Lembaga), OASE – KK, Tim Penggerak PKK, Dharma Pertiwi, Bhayangkari, KOWANI dan Adyaksa Dharmakarini.
Upaya mengatasi TBC, Imunisasi, dan stunting ini diinisiasi oleh DWP Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang digelar dalam acara Gelar Wicara bertajuk “Peran Dharma Wanita Persatuan Dalam Percepatan Eliminasi Tuberkulosis, Peningkatan Mutu Imunisasi, dan Penurunan Stunting”. Acara tersebut melibatkan perwakilan dari OASE-KK, Tim Penggerak PKK, Dharma Pertiwi, Bhayangkari, KOWANI, dan Adyaksas Dharmakartini.
Dalam acara tersebut, DWP mengajak sejumlah organisasi itu untuk sama-sama mengatasi ketiga masalah tersebut di Indonesia melalui sosialisasi yang ditindaklanjuti dengan kegiatan di keluarga dan masyarakat sekitar.
Pada pelaksanaanya, setelah gelar wicara, masing-masing perwakilan organisasi harus melakukan sosialisasi terkait TBC, Imunisasi, dan stunting kepada anggotanya, serta membagikan formulir pemantauan di lingkungan rumah masing-masing. Formulir tersebut berisi informasi tentang TBC, Imunisasi,stunting, formulir penemuan terduga TBC, skrining status imunisasi, dan formulir penemuan kasus stunting.
Pesan Menkes
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Moeloek meminta DWP dan sejumlah organisasi yang terlibat untuk aktif berperan dalam mensosialisasikan upaya percepatan eliminasi tuberkulosis, peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, serta penurunan stunting.
Menkes berharap DWP dapat meningkatkan kegiatan-kegiatan aplikatif yang menyasar langsung masyarakat melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat.
Tujuan utama dari upaya mengatasi TBC, imunisasi, dan stunting adalah untuk mengubah perilaku masyarakat agar berperilaku hidup sehat. Karena itu, pemantauan dan evaluasi terhadap setiap kegiatan penting dilakukan untuk melihat perubahan yang terjadi.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].(D2)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM