Jakarta, 26 Juli 2018
Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat, melalui Kepala Puskesmas Pasahari dan timnya sudah meninjau secara langsung ke Desa Siahari untuk melihat secara langsung kondisi kesehatan suku terasing Mause Ane, guna melakukan pemeriksaan dan pengukuran kesehatan.
“Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, meskipun dalam kondisi yang terbatas, hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan semua masyarakat suku Mause Ane dalam kondisi kesehatan yang baik”, tutur Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan, Ir. Doddy Izwardy, MA, dalam laporannya kepada Biro Komunikasi Kemenkes, Kamis pagi (26/7).
Doddy menyatakan bahwa tidak ada kasus busung lapar yang mengakibatkan kematian di suku terasing tersebut. Namun Doddy menyatakan bahwa ada laporan kematian seorang bayi yang mengalami kelainan sejak lahir.
Senin pagi (23/7), Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat terkait pemberitaan mengenai adanya laporan dugaan kematian warga akibat busung lapar di wilayah Mause Ane di pedalaman Hutan Seram Gunung Morkelle, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Untuk itu Kemenkes dan Dinkes berkoordinasi dengan Puskesmas Pasahari yang berjarak lebih kurang 2 jam perjalanan laut ditambah 6 jam perjalanan darat dari Kota Ambon.
Menindaklanjuti dugaan laporan tersebut, Kepala Puskesmas Pasahari, Sulami, bersama beberapa orang timnya langsung berangkat untuk meninjau secara langsung kondisi suku terasing Mause Ane, Kab. Maluku Tengah. Masyarakat suku terasing Mause Ane hidupnya berpindah-pindah tempat, Berdasarkan informasi terakhir, saat kejadian tersebut mereka sedang berada di Desa Siahari Kecamatan Seram Utara Timur Kobi.
“Setelah berjalan kaki lebih kurang 5 jam dari Puskesmas, tim berhasil menjumpai mereka”, tutur Sulami.
Senin sore (23/7), tim berhasil menjumpai 13 orang anggota suku terasing Mause Ane, yang terdiri dari 5 Balita, 4 remaja, dan 4 orang dewasa. Pada hari kedua yakni Selasa siang (24/7), tim berhasil menjumpai 15 orang anggota suku Mause Ane lainnya.
Kementerian Kesehatan melalui Puskesmas Pasahari mendistribusikan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan Balita, obat-obatan, dan logistik lainnya kepada masyarakat Desa Siahari dibantu oleh Koramil. Selain itu, dilakukan pemeriksaan kesehatan serta pengukuran status gizi seperti pengukuran tinggi badan/panjang badan, penimbangan bayi dan balita serta pengukuran LILA (lingkar lengan atas) pada ibu hamil.
Jarak tempuh, akses dan geografis yang cukup sulit, menjadi salah satu hambatan yang dialami oleh tim kesehatan, namun PMT, logistik, dan obat-obatan telah berhasil sampai dan diterima oleh masyarakat suku terasing Mause Ane.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (myg)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM