Makkah, 9 Agustus 2018
Sampai dengan tanggal 8 Agustus 2018 ada 5 jamaah haji yang masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. Pasien lainnya telah dievakuasi ke KKHI Makkah.
“Insya Allah 5 jemaah haji yang tersisa di KKHI Madinah akan dievakuasi ke KKHI Makkah,” jelas Direktur KKHI Madinah dr. M. Yanuar, Sp.P di Madinah (8/8).
Tanggal 9 Agustus ini, tim medis dari KKHI Madinah akan bergerak ke KKHI Makkah tapi tetap menyiagakan tim untuk memantau 14 pasien yang masih ada di RSAS di Madinah.
“Masih ada 14 jemaah haji yang dirawat di RS Arab Saudi Madinah. Jamaah haji tersebut akan terus dipantau oleh tim kesehatan Madinah yang bekerjasama dengan dokter penanggungjawab pasien (DPJP) di seluruh Rumah Sakit tersebut. Apakah jamaah ini sudah dapat dievakuasi ke KKHI Madinah ataukah masih membutuhkan perawatan selanjutnya,” jelas Yanuar.
Yanuar menjelaskan, tim KKHI Madinah yang bergerak ke Makkah nantinya akan kembali lagi ke Madinah setelah prosesi ibadah haji, untuk memberikan lagi pelayanan kesehatan.
“Kami akan kembali lagi ke Madinah untuk mempersiapkan gelombang 2 jemaah haji yang berasal dari Makkah yang akan masuk ke Madinah. Kami siapkan kembali seluruhnya bila ada jamaah haji Indonesia yang membutuhkan pertolongan di Madinah nanti,” jelas Yanuar.
Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusuf Singka menyebutkan, 383 kloter (156.856 orang) jemaah telah tiba di Arab Saudi. Adapun 67,24% di antaranya adalah jemaah dengan risiko tinggi (Risti) kesehatan yaitu karena umur di atas 60 tahun atau ada penyakit sebelumnya di Indonesia.
Kepada jemaah haji gelombang 2 yang baru tiba di Makkah, Eka menegaskan agar jemaah tidak menghabiskan tenaga untuk aktivitas yang tidak penting.
“Simpan energi untuk Wukuf nanti. Siapkan stamina. Batasi aktivitas untuk kegiatan yang tidak penting,” kata Eka.
Sementara untuk jemaah dari gelombang 1, Eka menyatakan bahwa pengalaman sebelumya di Madinah dapat dipakai untuk bekal menghadapi Wukuf.
“Gelombang 1 sudah pengalaman di Madinah. Sudah merasakan keringnya udara di sana. Diharapkan, jemaah dapat lebih menyiapkan diri untuk melaksanakan haji,” tegas Eka.
Kepada seluruh jemaah baik dari gelombang 1 dan 2 Eka mengingatkan kepada jemaah Risti untuk selalu membawa obat-obatannya.
“Yang harus hati-hati adalah jemaah haji dengan penyakit Jantung. Agar benar-benar membawa obat di tas kecilnya kemanapun berada dan meminumnya secara teratur. Jangan terlalu lelah,” jelas Eka. Kepada jemaah dengan sakit jantung Eka berpesan agar bisa membatasi aktifitasnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(gi)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM