Lombok, 10 Agustus 2018
Jajaran kesehatan pada bencana gempa di Pulau Lombok bentuk tim kesehatan terpadu. Tujuannya agar penanganan kesehatan tertangani dan terkoordinasi dengan baik.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Marjito, S.SI, SKM, M.KES mengatakan sumber daya kesehatan ada sekitar 500 tenaga medis dan paramedis yang terdiri dari berbagai sektor.
“SDM ada 500 tenaga medis dan paramedis dan sudah didrop di antaranya ke Posko-posko,” kata Marjito.
sebanyak 501 orang tenaga medis dan paramedis yang terhimpun ke dalam 65 tim. Tim tersebut berasal dari lembaga pemerintah, non pemerintah, organisasi profesi, dan universitas.
501 orang itu terdiri dari 87 orang dokter spesialis, 126 orang dokter umum, Perawat 172 orang, Bidan 16 orang, Psikolog 4 orang, dan tenaga non medis 96 orang.
Tim medis itu melaksanakan pelayanan kesehatan di RSUD, Puskesmas, RS Lapangan, KRI dr. Soeharso, dan RS Apung Prabu Airlangga. Selain tenaga medis diperlukan juga obat-obatan yang saat ini masih mencukupi.
Bantuan obat-obatan dari Kementerian Kesehatan RI sebanyak 3,5 ton dan akan di distribusikan hari ini ke Kabupaten Lombok Utara 50%, Kabupaten Lombok Barat 30%, dan untuk Buffer stock 20%. Bantuan dari pihak lain untuk penunjang berupa ambulans sebanyak 24 unit.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM