Teluk Bintuni, 29 Agustus 2018
Perlu usaha ekstra untuk mencari masyarakat yang menderita malaria di Kabupaten Teluk Bintuni. Akses yang teramat jauh dari perkotaan menjadi salah satu tantangan yang dihadapi pemerintah setempat. Di lain sisi, pemerintah harus mengatasi malaria yang mengancam masyarakat di sana.
Adalah Juru Malaria Kampung (JMK) yang menjadi solusi dari tantangan itu. JMK merupakan kumpulan kader kesehatan yang berasal dari masyarakat dan ditentukan sesuai kesepakatan bersama di kampung tempat kader itu tinggal.
JMK bertugas melakukan pemeriksaan darah pada penderita yang menunjukkan gejala malaria, memberi obat malaria, melakukan pemantauan, serta memberikan edukasi terkait malaria kepada masyarakat.
Salah seorang petugas JMK Kusnanto mengatakan pembentukan JMK itu ditentukan langsung oleh masyarakat. Kriteria untuk menjadi JMK salah satunya bisa membaca dan menulis.
“Diutamakan ibu-ibu yang tidak sering keluar pergi kampung. Biasanya ibu-ibu yang punya kios,” kata Kusnanto, Rabu (29/8).
JMK diberi pelatihan praktis hanya mengenai malaria, mengambil dan memeriksa darah, serta memberikan obat malaria kepada penderita. JMK juga tidak memiliki latar belakang pendidikan medis sehingga pengetahuan teknis mengenai masalah medis tidak diketahui oleh JMK.
JMK menjadi perlu dibentuk mengingat jumlah tenaga medis, jumlah Puskesmas, dan Puskesmas Pembantu (Pustu) belum mampu menjangkau seluruh kampung di Kabupaten Teluk Bintuni. Keberadaannya menjadi sangat penting untuk membantu menurunkan kasus malaria di setiap kampung.
Aneke Alfonsina Merabano misalnya, salah seorang kader JMK dari Kampung Aroba, Distrik Aroba, Teluk Bintuni ini sangat membantu masyarakat di kampungnya sembuh dari malaria. Ia bertugas sudah hampir 12 tahun.
“Pertama kali diajarkan 3 hari langsung turun ke lapangan untuk melakukan pengambilan darah. Kita pengambilan darah langsung pengecekan, kalau positif langsung dikasih obat. Selama tiga hari kita pantau,” kata Aneke.
JMK dibentuk sejak 2005 dengan kader sebanyak 12 orang. Karena JMK berhasil menurunkan angka kesakitan malaria, sehingga dibentuklah JMK lain di Kabupaten Teluk Bintuni. Saat ini kader JMK lebih dari 70 orang
Jumlah JMK menjadi berkurang karena sudah tersedia Puskesmas dan Pustu. Aneke pun kini sudah bertugas di Puskesmas khusu sebagai kader JMK.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM