Madinah, 2 September 2018
Safari Wukuf adalah upaya dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah untuk mengantarkan jemaah haji yang sakit ke Arafah guna melaksanakan wukufnya. Jemaah yang diantar ke Arafah adalah jemaah yang sakit namun transportable.
Demikian penjelasan Direktur KKHI Makkah dr. Nirwan Satria, Sp.An, di Makkah (2/9). Ia membantah adanya isu yang mengatakan bahwa KKHI melarang sektor atau Kloter yang jemaahnya sakit ingin Safari Wukuf.
“Kalau jemaah tidak ada di KKHI, artinya jemaah tersebut ada di kloter, maka jamaah tersebut adalah sehat sehingga tidak masuk dalam kriteria Safari Wukuf,” jelas Nirwan.
Jemaah yang bisa dibawa ke Arafah dengan Safari Wukuf harus memenuhi kriteria sesuai dengan SK Kepala Pusat Kesehatan Haji Nomor HK.02.07/1/1988/2017 tanggal 27 Agustus 2017 tentang Penetapan Kriteria Safari Wukuf Jemaah Haji Indonesia.
“Kami sudah menyampaikan bahwa kalau sakit, rujuk jamaahnya ke KKHI. Tidak ada larangan untuk merujuk jamaah sakit ke KKHI. Bila ada jemaah sakit sesuai dengan kriteria yang ada di SK Kepala Pusat Kesehatan Haji, maka dia dimasukkan ke dalam Safari Wukuf,” jelas Nirwan.
Persiapan Safari Wukuf yang dilakukan oleh petugas kesehatan haji, dimulai sejak pukul 23.00 WAS tanggal 7 Dzulhijjah. Ada 70 jemaah yang masuk kriteria Safari Wukuf. Mereka dibawa dengan 10 bus. Masing-masing didampingi 1 dokter, 2 perawat dan tenaga lainnya. Bus berangkat tanggal 8 Dzulhijjah pukul 10.00 WAS menuju Arafah dan kembali ke KKHI pukul 14.00 WAS.
“Jemaah dimandikan oleh para perawat, dipakaikan pakaian Ihram. Diberikan semangat. Dengan infus masih di tangan, jemaah dibawa ke bus yang sudah dirancang khusus untuk jemaah sakit. Ada yang berbaring ada juga yang duduk,” terang Harnelly, dari Tim Promotif Preventif yang mendampingi Safari Wukuf.
Menurut Nelly, apa yang dilakukan malam itu, sangat menyentuh. “Para petugas begitu ikhlas melayani jemaah. Karena tahu bahwa wukuf adalah hal yang sangat ingin dilaksanakan oleh setiap jemaah, termasuk oleh jemaah sakit,” ungkap Nelly.
Kritria Safari Wukuf
Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singka menegaskan bahwa Safari Wukuf memperhatikan keselamatan jemaah. Ada 7 kriteria jemaah yang dapat mengikuti Safari Wukuf. Dengan memenuhi kriteria ini, maka jemaah disiapkan untuk ke Arafah dengan kendaraan yang telah dirancang sedemikian rupa, dan didampingi petugas kesehatan.
Adapun kriteria Safari Wukuf adalah,
1. Kesadaran baik
a) Airway, breathing, circulation baik
b) Glasgow coma scale (GCS) = 15
c) kesadaran psychiatrist baik (3P, Memuaskan, mempertahankan, dan mengalihkan perhatian)
d) kemampuan menilai realita baik (tidak ada halusinasi waham)
2. Hemodinamik (sirkulasi) stabil, mean arterial pressure (MAP) paling rendah 65 mmHg
3. Saturasi oksigen lebih dari 89 dengan nasal kanula 2 – 3 liter per menit
4. Transportable. Saat pemindahan tidak memperberat kondisi fisik, berpotensi menimbulkan kecacatan atau mengancam keselamatan jemaah haji sakit
5. Tidak menular / tidak infeksius
6. Penyakit tidak dalam periode akut
7. Tidak dalam krisis hipertensi
“Kriteria itulah yang kita bawa ke Arafah untuk Safari Wukuf. Jadi intinya Safari Wukuf ini merupakan upaya KKHI mewukufkan jamaah haji yang sakit ke Arafah, dengan mempertimbangkan keselamatan jamaah, bukan asal bawa saja,” tegas Nirwan.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(gi)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM