Madinah, 11 September 2018
Kepala Pusat Kesehatan Haji menegaskan bahwa obat yang tersedia untuk jemaah haji Indonesia yang ada di KKHI Makkah dan Madinah dalam jenis dan jumlahnya, adalah cukup.
“Kita membawa 79 ton,” tegas Eka. Ia telah mengecek langsung persediaan obat kepada petugas kesehatan di kloter-kloter (TKHI) melalui media group yang ada. Semuanya menjawab cukup.
“JKS 65, Alhamdulillah cukup”.
“JKS 72, Alhamdulilah cekap.”
“JKS 87, sampai Tanah Air juga obat-obatan sangat cukup.”
“JKS 05, malah ada lebihnya. Dikasih ke Kloter JKS lain, dan sisanya dibawa pulang ke Indonesia untuk stok di perjalanan.”
“PLM dari 19 Kloter, cukup. Antibiotik dan devariatnya banyak, sampai ke generasi ke IV, Golongan Macrolida jumlah cukup. Selama bertugas, untuk obat dan perbekalan kesehatan kami tidak mengalami kekurangan, sampai pulang ke Tanah Air.”
“SUB 82, aman.”
“SOC 62, cukup.”
Demikian beberapa jawaban dari Kloter. Semuanya menyatakan cukup.
Eka menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan sudah sangat mendukung penyelenggaraan haji.
Di depo obat KKHI tersedia obat terdiri dari 22 kelas terapi, di antaranya adalah obat-obatan untuk anti hipertensi, anti alergi, anti infeksi, anti virus, anti jamur, anti parkinson, dan obat pengencer darah.
Petugas kesehatan yang mendampingi Kloter (TKHI), sebelum berangkat bertugas ke Tanah Suci juga sudah dibekali dengan obat-obatan semenjak dari embarkasi. Tahun ini paket obat untuk petugas sebanyak 511 paket. Jumlah ini lebih banyak dari jumlah Kloter yaitu 507 Kloter. Kelebihan paket obat ini disiapkan bila ada penambahan Kloter gabungan.
Adapun jenis obat atau perbekalan kesehatan yang dibawa oleh TKHI meliputi obat antibiotik, analgetik, obat sakit perut, obat anastesi, obat jantung, obat anti hipertensi, obat untuk konstipasi atau sulit buang air besar, dan oralit serta obat anti alergi.
Kepala Depo Obat di KKHI Madinah, Syahidah mengatakan bahwa saat ini jemaah haji Indonesia sudah berangsur pulang ke Indonesia. TKHI yang masih memiliki obat sementara Kloternya akan kembali ke Tanah Air, dapat mengembalikan sisa obatnya ke Depo di KKHI atau memberikannya ke Kloter lain.
“Obat yang dikembalikan, sisa stoknya dilaporkan ke dalam sistem android yang ada di aplikasi Siskohatkes,” terang Syahidah.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(gi)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM