Palu, 9 Oktober 2018
Surveilans Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mendata penyakit yang berpotensi menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di wilayah terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Penyakit yang sudah terdata akan ditindak lanjuti pada tahap pencegahan agat tidak terjadi KLB.
Pendataan dilakukan di seluruh Puskesmas di wilayah terdampak di Palu, Donggala, dan Sigi. Total Puskesmas ada 25 unit.
Masing-masing Puskesmas mulai mendata penyakit sejak tanggal 1 Oktober 2018. Ada juga Puskesmas yang mendata lewat dari tanggal tersebut karena kondisi bangunan Puskesmas yang rusak akibat gempa.
Sampai saat ini laporan penyakit dari sebagian kecil Puskesmas di tiga wilayah terdampak sudah diterima bidang Surveilans. Sementara ini laporan tersebut menunjukkan penyakit yang banyak diderita pengungsi adalah ISPA dan diare.
Sementara untuk laporan dari Puskesmas lainnya sedang dalam proses pengumpulan.
Tren penyakit yang sudah diketahui berikutnya ditindaklanjuti oleh bidang terkait. Semisal diare yang disebabkan oleh lingkungan tidak bersih dan tidak berperilaku hidup bersih dan sehat, maka penanganan diare itu dilakukan oleh bidang Kesehatan Lingkungan misalnya dengan penyemprotan desinfektan, perbaikan sanitasi, dan pemasangan alat penjernih air.
Diharapkan dengan pendataan penyakit oleh bidang Surveilans ini bisa dilakukan dengan terintegrasi dan mencegah terjadinya KLB.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM