Jakarta, 26 Desember 2018
Hingga hari keempat pasca bencana Tsunami Selat Sunda, jumlah korban terus bertambah. Menurut data BNPB, pada hari Selasa sore pukul 17.00, korban meninggal dunia telah mencapai 409 jiwa. Sebanyak 299 korban ditemukan di wilayah Banten dan sisanya 110 jiwa di Provinsi Lampung.
Menurut dr. Achmad Yurianto, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan, setiap jenazah yang masuk ke rumah sakit akan diidentifikasi terlebih dahulu oleh Tim DVI Polri. Setelah teridentifikasi, jenazah dapat diserahkan ke keluarga korban. Namun proses identifikasi membutuhkan waktu dan belum tentu jenazah langsung diambil oleh keluarga. Dampaknya dapat terjadi penumpukan jenazah di rumah sakit. Padahal, rumah sakit daerah yang saat ini menampung jenazah korban tsunami belum memiliki alat pendingin jenazah yang memadai.
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Kemenko PMK, Sonny Harry B Harmadi menjelaskan bahwa pemerintah akan selalu memastikan penanganan korban dampak bencana dapat berjalan dengan baik. “Ibu Menko minta agar penanganan seluruh korban dampak bencana, termasuk jenazah, harus sebaik mungkin,” jelas Sonny.
Merespons keterbatasan alat pendingin untuk jenazah di RSUD Berkah Pandeglang dan terus bertambahnya jumlah korban yang ditemukan, Kementerian Kesehatan hari Senin sore telah mengirimkan 1 unit kontainer pendingin untuk jenazah.
“Memperhatikan kebutuhan yang ada, kami kemarin siang berkoordinasi dengan Tim DVI Polri, mengirimkan kontainer pendingin untuk jenazah dari Jakarta ke Pandeglang. Namun perlu dipahami bahwa pengangkutan kontainer membutuhkan proses karena diangkut dengan truk trailer,” terang Ahmad Yurianto.
Menanggapi respons Kemenkes, Sonny mengapresiasi langkah tersebut. “Tapi saya juga sampaikan ke Kemenkes, kontainer yang tersedia harus dapat menampung kebutuhan. Saat mendampingi kunjungan Ibu Menko ke Lampung Selatan, beliau instruksikan saya agar cek kondisi di lapangan. Jika belum dapat menampung tambahan jenazah, agar Kemenkes segera menambah kontainer pendingin jenazah,” jelas Sonny.
Pihak Kemenkes sendiri sudah siap untuk segera mengirimkan kembali kontainer dimaksud jika kebutuhannya lebih besar dari kapasitas saat ini.
“1 unit kontainer yang ada dapat menampung 50 jenazah. Hingga sore tadi tersisa 20 jenazah yang sudah teridentifikasi namun belum diambil keluarga. Kami akan cek segera tambahan jenazah malam ini, jika melampaui kapasitas 50 jenazah, kami akan segera koordinasi dengan Kepala RSUD dan Tim DVI Polri untuk memesan kontainer pendingin tambahan,” tutup Yuri.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (GI)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM