Jeewa, 28 Januari 2019
Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhenom Ghebreyesus, menegaskan bahwa Indonesia adalah prioritas bagi WHO dan siap mendukung penuh keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Dirjen WHO dalam pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK), Puan Maharani, pada tanggal 28 Januari 2019 di Kantor WHO.
Dalam Pertemuan tersebut, Menko PMK didampingi Menteri Kesehatan RI, Nila F. Moeloek dan Wakil Tetap RI/Duta Besar RI Hasan Kleib. Menko PMK menjelaskan bahwa Indonesia dan WHO telah memiliki kerja sama yang sangat baik dan cukup lama dalam mendukung tata pemerintahan kesehatan global dan penguatan sistem kesehatan nasional serta kesehatan masyarakat di Indonesia.
Menko PMK lebih lanjut menjelaskan berbagai keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia, termasuk antara lain capaian Cakupan Kesehatan Semesta/Universal Health Coverage (UHC), dan pembangunan kapasitas menghadapi ancaman keamanan kesehatan. Menko PMK juga secara khusus menjelaskan suksesnya Pertemuan Tingkat Menteri Global Health Security Agenda (GHSA) di Bali bulan November 2018 yang menghasilkan GHSA Framework 2024 dan Bali Declaration berisikan peningkatan komitmen kerja sama global, regional dan peningkatan kapasitas nasional.
Dr. Tedros menyatakan kekaguman terhadap kemajuan pembangunan kesehatan di Indonesia khususnya dalam pencapaian Universal Health Coverage dan meyakini bahwa Indonesia akan sukses mencapainya pada tahun 2019. Dirjen WHO juga mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam membangun kapasitas multi-sektor dengan pendekatan “one health” dalam menghadapi ancaman keamanan kesehatan melalui penyusunan Rencana Aksi Nasional Keamanan Kesehatan Global. Dalam kaitan ini, WHO siap mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk mengimplementasikan secara penuh International Health Regulation (2005) melalui penyediaan bantuan teknik dan pelatihan. Dirjen WHO sangat mengapresiasi kontribusi dan peran Indonesia dalam GHSA dan berharap hasil Pertemuan di Bali dapat meningkatkan kerjasama global menghadapi ancaman keamanan kesehatan.
Menteri Kesehatan RI menambahkan bahwa menghadapi tantangan keamanan kesehatan, sejak tahun 2006 Indonesia telah membangun kapasitas laboratorium penyakit menular khususnya influenza dan karenanya berkeinginan untuk memiliki WHO Collaborating Center for Reference and Research on Influenza di Indonesia. Dirjen WHO menyambut baik keinginan tersebut dan siap memberikan memberikan panduan dan dukungan teknis untuk merealisasikan hal ini.
Pada akhir Pertemuan, Dirjen WHO menyatakan keinginannya untuk segera memenuhi undangan Pemerintah RI guna berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat untuk melihat langsung keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].(gi) Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat drg. Widyawati, MKM