Yogyakarta, 15 Maret 2019
Hari ini Menkes Nila F. Moeloek meresmikan Pelayanan Pusat Jantung Terpadu (PJT) di RSUP Dr. Sardjito, di Ruang Utama Gedung Diklat Lantai IV RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta (15/3). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan buntal di pintu lobi barat Gedung Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) dilanjutkan dengan kunjungan lapangan untuk melihat Layanan Poliklinik, Kamar Operasi, Cath Lab, ICCU, ICU Bedah Jantung, Rehab Jantung dan Taman, serta Rawat Inap yang ada di Gedung PJT.
Menteri Kesehatan juga meninjau simulasi pelayanan one stop service cardiac mulai dari pemeriksaan/ diagnosis non invasif sampai rehabilitasi, prosedur invasif jantung (catheterisasi jantung dan bedah jantung) dan perawatan intensif.
Penyakit kardiovaskular telah menjadi penyebab utama kematian global selama lebih dari 15 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan setidaknya 17,9 juta jiwa atau setara dengan 31% kematian global meninggal akibat penyakit kardiovaskular pada tahun 2016.
Mengingat hal tersebut, pelayanan jantung perlu di tingkatkan untuk menekan angka kematian.
Semakin bertambahnya beban penyakit jantung-pembuluh darah khususnya di provinsi DIY dan tingginya tuntutan penyediaan layanan yang berorientasi terhadap keselamatan pasien sebagai implementasi akreditasi Joint Commission International (JCI), maka RSUP Dr Sardjito menjadikan layanan jantung-pembuluh darah sebagai salah satu layanan unggulan RS.
Layanan jantung dan pembuluh darah di RSUP Dr. Sardjito mengalami perkembangan yang pesat.
Jejak Layanan Jantung RSUP dr. Sarjito
Tahun 1994, konsep pengembangan layanan jantung telah diawali dengan pembentukan Satuan Medis Fungsional (SMF) Jantung dan Instalasi Rawat Jantung (IRJAN) RSUP Dr. Sardjito.
Pada tahun 1995, prosedur kateterisasi jantung kanan dengan C-arm sederhana dan operasi bedah jantung pertama kali dilakukan di RSUP Dr. Sardjito.
Tahun 1999 RS ini kembali meresmikan laboratorium kateterisasi (cathlab) untuk prosedur koroangiografi.
Tahun 2001, tindakan intervensi koroner per kutan (IKP) mulai dilaksanakan.
Tahun 2003 RSUP Dr. Sardjito ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI menjadi Pusat Pelayanan Rujukan Jantung Tersier dan kemudian Direktur Utama RSUP Dr Sardjito menerbitkan surat keputusan pembentukan Tim Jantung untuk memberikan pelayanan jantung paripurna yang beranggotakan dokter ahli yang terkait dengan layanan jantung, seperti dokter spesialis Jantung, Bedah jantung (BTKV), Anestesi, dan Anak (sub Kardiologi).
Tahun 2004, RSUP Dr. Sardjito meresmikan Pusat Jantung Terpadu (PJT) di gedung IRNA 1.
Tahun 2012, cakupan layanan jantung di RSUP Dr Sardjito semakin meluas, yaitu dengan melakukan tindakan studi elektrofisiologi (EP) dan ablasi untuk kelainan irama jantung (aritmia) dengan generator radiofrekuensi ablasi. Pengembangan penelitian di bidang kardiologi turut diinisiasi dengan membuat registri penyakit defek septum atrium.
Tahun 2014, RSUP Dr Sardjito melalui KSM Jantung bekerja sama dengan organisasi profesi Perhimpunan Intervensi Kardiovaskular Indonesia (PIKI) mulai menyelenggarakan pendidikan sub spesialis/fellowship (hospital-based) intervensionist.
Tahun 2018, KSM Jantung membuka fellowship ekokardiografi di bawah kerja sama organisasi profesi Indonesian Society of Echocardiography (ISE).
Tentang PJT
Seiring dengan semakin meningkatkan volume dan jenis pelayanan, RSUP Dr Sardjito menyusun perencanaan pembangunan gedung PJT dengan memanfaatkan lahan gedung Menza dan paviliun Wijaya Kusuma seluas 5.473 m2 sejak tahun 2013.
Pembangunan gedung 8 lantai seluas 20.736m pesegi ini diperhitungkan dapat selesai dalam 5 tahun anggaran yaitu dari tahun 2014 hingga 2018. Pemanfaatan gedung tidak hanya untuk menunjang layanan jantung-pembuluh darah, namun juga digunakan untuk ruang rawat inap VIP, PICU, dan kamar operasi fast track.
Soft opening layanan jantung-pembuluh darah di gedung PJT telah diselenggarakan pada tanggal 17 Agustus 2018 bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI yang ke-73.
RSUP Dr. Sardjito menjalin kerjasama untuk membangun jejaring rumah sakit nasional melalui Academic Health System (AHS) bersama RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, RS UGM, RSPAU dr. S. Hardjolukit, RSUD Banyumas dan berkolaborasi dalam jejaring internasional dengan National Taiwan University Hospital (NTUH), Apollo Hospital New Delhi India dan Xian Hospital China.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(gi)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM