Jakarta, 24 Mei 2019
Sekretaris Jenderal Kemenkes RI drg. Oscar Primadi, MPH menghadiri pembekalan Tim Nusantara Sehat (NS) batch 12 di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (23/5). Ia mengatakan peserta NS merupakan agen perubahan kesehatan masyarakat.
Jumlah peserta NS batch 12 sebanyak 282 orang, 50 di antaranya peserta NS individu periode ke-4 tahun 2019.
“Sudara (peserta NS) melebur dengan masyarakat di sana, melebur menjadi agen pionir perubahan dan saya yakin itu bisa diperankan oleh saudara,” katanya, Kamis (23/5).
Drg. Oscar meyakini hal tersebut lantaran peserta NS telah diberikan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan diri sebelum bertugas di daerah terpencil. Pelatihan itu dilakukan di BBPK selama lebih dari satu bulan.
“Karena pelatihan di BBPK Ciloto jadi kawah candradimuka karena ditempa 1 bulan lebih dengan segala macam pengembangan diri,” kata Sekjen.
Sekjen pun meminta peserta NS untuk membuat perubahan pada kesehatan masyarakat di tempat penugasan menjadi lebih baik.
“Jangan nanti dua tahun di sana tidak ada perubahan, makanya penguatan terhadap SDM melalui pelatihan di BBPK ini menjadi keharusan,” ucapnya.
Dalam mengabdikan diri di bidang kesehatan harus memiliki etika, berakhlak luhur, dan berdedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas. Drg. Oscar mengaku sudah tidak ragu lagi dengan peserta NS batch 12 yang sudah di tempa selama 1 bulan lebih, begitupun dengan peserta NS lainnya.
“Saya tidak ragu lagi dengan NS. Bicara integritas, kejujuran, dan ahklak luhur adalah bagian yang sudah ditempa selama 40 hari di BBPK. Dua tahun bukan waktu sedikit, saya mau lihat perubahan itu terjadi,” ucapnya.
Program NS merupakan salah satu cara dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dalam mengelola kesehatan masyarakat Indonesia. SKN diselenggaraka oleh semua komponen bangsa secara terpadu, saling mendukung, untuk mencapai derajat kesehatan yang baik.
SKN bagian dari suatu sistem ketahan nasional. Ada 7 subsistem dalam SKN sebagai langkah konkret dalam pembangunan kesehatan di daerah, yakni pertama subsistem Upaya Kesehatan, kedua Penelitian dan Pengembangan, ketiga Pembiayaan, keempat SDM, kelima Farmasi, ALat Kesehatan, dan Makanan, keenam Manajemen Informasi dan Regulasi, ketujuh Pemberdayaan Masyarakat.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM