Makkah, 20 Juli 2019.
Jemaah haji Indonesia gelombang kedua hari ini (20/7) mulai tiba di Arab Saudi melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah untuk kemudian lanjut ke Kota Makkah. Kedatangan mereka menandai konsentrasi jemaah haji sudah berpusat di Makkah. Kota ini pun kini sudah semakin padat dengan jemaah dari berbagai negara.
Meskipun jemaah haji Indonesia sudah disediakan fasilitas transportasi bus sholawat yang memadai, akan tetapi masih ada beberapa jemaah haji yang memaksakan diri untuk berjalan kaki ketika menuju dan kembali dari Masjidil Haram Makkah. Lamanya waktu tunggu bus dan padatnya jemaah menjadi alasannya. Terutama sekali pada hari Jumat. Situasi ini berisiko tinggi menjadi masalah kesehatan bagi jemaah haji.
“Pengalaman sejak 2017 banyak jemaah memaksakan diri jalan kaki di terowongan. Ada yang terjatuh, kelelahan dan dehidrasi,” kata dr. Erwinsyah, koordinator Tim Gerak Cepat (TGC) 2019.
Melihat pengalaman tersebut, menurut dokter yang biasa disapa Erik ini, TGC memutuskan untuk menempatkan personilnya untuk berjaga di ujung terowongan yang mengarah ke masjidil haram. Ada dua terowongan yang menjadi lokasi utama, yakni Terowongan Faisoliyah dan Terowongan Mahbas Jin.
“Ini kegiatan inovasi kami berjaga di terowongan yang menuju harom,” tambah Erik.
Waktu berjaga di mulut terowongan ini setiap hari Jumat, mulai sebelum dan sesudah waktu pelaksanaan salat Jumat. Dalam sekali jaga, dikerahkan 2 orang TGC. Mereka juga bekerja sama dengan TKHI. Sesuai tugasnya, bila terjadi kasus pada jemaah, maka TGC akan segera memberikan pertolongan medis segera. Sebab itu saat bertugas tiap personil selalu dilengkapi dengan emergency kit untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diharapkan pada jemaah.
“Kemarin hari Jumat kan sudah standby. Kami memantau saat jemaah berangkat. Kalau jemaah sudah habis [pergi-pulang] kami kembali,” ujar Kiki Pujiarto, anggota TGC yang berprofesi sebagai perawat.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (AM)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM.