Jakarta, 24 Juli 2019
Meja rapat Menteri Kesehatan RI tiba-tiba dipenuhi reporter-reporter cilik. Mereka duduk menunggu kedatangan sang menteri untuk mewawancarainya soal kondisi kesehatan masyarakat Indonesia.
Ada 12 reporter cilik yang berasal dari sekolah dasar di sekitar DKI Jakarta, seperti Depok, Tangerang Selatan, Bekasi, dan Cibubur. Sambil menunggu menteri, kebanyakan dari mereka sibuk mempersiapkan daftar pertanyaan dan berlatih mewawancara.
Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek bergegas menuju ruang rapat dan duduk di hadapan para reporter cilik. Merekapun segera membetulkan posisi duduk dan melempar senyum kepada sang menteri serta memulai wawancara seputar kesehatan.
Satu persatu dari mereka memiliki kesempatan mengajukan pertanyaan kepada Menteri. Dalam wawancara itu Menkes Nila memberikan pengetahuan soal bagaimana menjaga kesehatan diri sendiri sejak anak-anak, makanan bergizi seimbang, pengaruh buruk bermain gadget terhadap mata, termasuk mengenalkan virus yang dapat menyerang tubuh manusia.
Menkes Nila mengatakan tugas Menteri Kesehatan membuat masyarakat Indonesia sehat. Upaya menjaga kesehatan itu harus dilakukan sejak bayi baru lahir.
“Bahkan untuk seorang ibu, upaya kesehatan harus dilakukan sejak dari masa remaja, agar ketika hamil dan melahirkan kesehatannya tetap terjaga dan melahirkan anak sehat,” katanya kepada reporter cilik.
Menkes juga menjelaskan kepada mereka bahwa kesehatan mata itu penting sekali. Dengan melihat anak-anak bisa menyerap pelajaran dengan baik. Salah satu yang dapat merusak penglihatan adalah penggunaan gadget dengan waktu yang lama dengan jarak mata dan layar gadget yang dekat.
Menkes mengaku keberadaan gadget bermanfaat bagi anak-anak seperti untuk menanyakan tempat jemput saat pulang sekolah, atau memberikan informasi penting apapun kepada anak. Tapi penggunaan gadget menjadi tidak bermanfaat adalah ketika penggunaannya tidak dikontrol, terutama harus diawasi oleh orang tua.
“Kalau lama-lama menggunakan gadget ada pengaruh ke mata, kecapean. Mata makin lonjong ke depan makin minus. Kadang-kadang ibu bapak tidak tahu anaknya mengalami masalah pada mata, sehingga mata yang harusnya sehat, untuk belajar dan membaca menjadi terganggu. Makanya penggunaan gadget itu ada waktunya dan harus diawasi oleh orang tua,” ucap Menkes.
Selain itu, Menkes juga menjelaskan betapa buruknya dampak dari merokok untuk kesehatan. Selain dapat merusak kesehatan perokok, juga dapat merusak kesehatan orang-orang terdekat.
Menkes meminta kepada anak-anak bagi ayahnya yang merokok untuk berhenti merokok dan yang tidak merokok jangan mencoba-coba merokok.
Kepada reporter cilik Menkes mengaku senang menjadi seorang Menteri Kesehatan, karena bisa mengetahui langsung kondisi kesehatan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga ketika ada masalah kesehatan yang dialami masyarakat di suatu daerah bisa langsung dilakukan pelayanan kesehatan.
Kedatangan reporter cilik itu dalam rangka Hari Anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli. Peringatan Hari Anak Nasional harus menjadi momentum untuk kembali merenungi dan mempersiapkan kesehatan anak agar menjadi bangsa cerdas.
Menkes berpesan kepada anak Indonesia jadilah anak yang berguna.
“Kita berada di negara yang subur, jadi kita harus sehat. Kita punya sumber daya alam yang melimpah dan kita harus menjadi sumber daya manusia pintar. Kalau enggak sumber daya alam kita banyak diambilin orang lain nanti. Jadi anak Indonesia harus sehat dulu, baru segala macam bisa kita lakukan,” kata Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM