Maluku, 24 September 2019
Provinsi Maluku mengalami peningkatan capaian Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK). Agar capaian lebih maksimal diperlukan akselerasi yang didukung oleh seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota agar cakupan keluarga sehat semakin besar.
“PISPK ini bukan semata-mata pendataan. Yang lebih penting, bagaimana memanfaatkan data itu untuk mengintervensi kesehatan masyarakat,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi pada pertemuan Evaluasi PISPK di Provinsi Maluku, Selasa, 24 September 2019 di Ambon.
Oscar berharap data kunjungan keluarga khususnya data yang dapat diakses dan dimanfaatkan dalam perencanaan Puskesmas, dapat dijadikan bahan intervensi lanjut terhadap permasalahan yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas melalui intervensi lanjut.
Saat ini pelaksanaan PIS-PK telah memasuki tahun keempat, dimana pada tahun 2019 sebanyak 9.993 Puskesmas telah melaksanakan PIS-PK. Sampai dengan bulan Agustus 2019, kunjungan keluarga dan intervensi awal telah dilakukan di 59,68% keluarga, dan hanya 3 provinsi yang kunjungannya kurang dari 30%.
“Saya sangat mengapresiasi pencapaian ini, dan saya berterima kasih kepada seluruh pihak terutama Puskesmas yang telah melaksanakan kunjungan keluarga,” kata Oscar.
Sebagian besar hambatan dalam pelaksanaan kunjungan keluarga telah dibahas bersama dan ditemukan solusinya. Perbaikan yang dilakukan akan tercermin pada Indeks Keluarga Sehat (IKS), yang saat ini secara nasional masih berada di angka 0,18 yang berarti bahwa 18% dari keluarga yang telah dikunjungi dan dientri datanya ke aplikasi Keluarga Sehat merupakan keluarga sehat.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Ir Kasrul Selang dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Maluku, Oscar Primadi mengharapkan komitmen dari seluruh unit baik pusat maupun daerah dalam pelaksanaan PISPK. Pemanfaatkan hasil kunjungan keluarga dalam PISPK harus diakselerasi dalam intervensi lanjut agar terjadi peningkatan status kesehatan mulai dari tingkat keluarga.
Harapannya, setiap pemangku program di dinas kesehatan provinsi maupun kabupaten/kota sudah memiliki kesamaan pemahaman konsep dan implementasi PISPK. Sesuai dengan tugasnya, setiap Bidang melakukan analisis dan merencanakan intervensi secara terintegrasi.
Sebagai informasi, dalam rancangan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2020–2024, implementasi PIS-PK termasuk salah satu indikator yang dinilai. Indikator terkait implementasi PIS-PK adalah Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) dengan cakupan 100% intervensi keluarga. Indikator ini implementasinya dilaksanakan oleh Puskesmas selaku ujung tombak pelayanan kesehatan serta pelaksana PISPK.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email .(ANJ)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM