Jakarta, 26 September 2019
Penyakit jantung masih menjadi ancaman di Indonesia bahkan di dunia. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dr. Cut Putri Arianie mengatakan berdasarkan Sample Registrasion System (SRS) penyakit jantung menjadi penyebab kematian terbanyak kedua setelah Stroke.
Selain itu, akibat dari penyakit ini pula negara mengalami kerugian secara ekonomi. Data BPJS Kesehatan menunjukkan adanya peningkatan biaya kesehatan untuk penyakit jantung dari tahun ke tahun.
Pada 2014 penyakit jantung menghabiskan dana BPJS Kesehatan Rp 4,4 triliun, kemudian meningkat menjadi 7,4 triliun pada 2016, dan masih terus meningkat pada 2018 sebesar Rp 9,3 triliun.
“Hal ini menunjukkan besarnya beban negara terhadap penanggulangan penyakit jantung yang harusnya dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko,” kata dr. Cut pada Temu Media Hari Jantung Sedunia, Kamis (26/9) di gedung Kemenkes, Jakarta.
Penyakit jantung koroner terdiri dari penyakit jantung koroner stabil tanpa gejala, angina pektoris stabil, dan sindrom koroner akut. Penyakit jantung koroner stabil tanpa gejala biasanya diketahui dari skrining, sedangkan angina pektoris stabil didapatkan gejala nyeri dada bila melakukan aktivitas yang melebihi aktivitas sehari-hari.
Dr. Cut mengatakan dari 10 orang penderita penyakit tidak menular hanya 3 yang terdeteksi. Selebihnya tidak mengetahui bahwa dirinya sakit, karena penyakit tidak menular tidak ada gejala sampai terjadi komplikasi.
Penyakit jantung merupakan penyakit tidak menular yang kejadiannya bisa dicegah dengan pola hidup sehat. Dalam pencegahan dan pengendalian penyakit jantung, Kemenkes fokus pada upaya promotif dan preventif.
Dr. Cut menambahkan bahwa upaya tersebut dapat dilakukan dengan melakukan Germas antara lain aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, makan buah dan sayur, dan cek kesehatan secara berkala.
Janji Sederhana untu Kesehatan Jantung
Peringatan Hari Jantung Sedunia 2019 mengangkat tema global “My Heart, Your Heart”. Tema nasional “Jantung Sehat SDM Unggul”. Melalui tema tersebut, dr. Cut atas nama Kementerian Kesehatan RI mengajak masyarakat melakukan perubahan kecil dalam hidup, membuat sebuah janji sederhana untuk kesehatan jantung, seperti berkomitmen mengonsumsi makanan yang lebih sehat, beraktivitas fisik, dan berhenti merokok.
“Kemenkes juga mengajak masyarakat untuk melakukan perubahan sederhana dalam aktivitas sehari-hari. Perubahan itu contohnya cek kesehatan berkala, tidak merokok, diet seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres dengan baik,” ucap dr. Cut.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM