Jakarta, 9 Oktober 2019
Melihat banyaknya masyarakat Indonesia yang melakukan wisata medis ke luar negeri serta semakin menggeliatnya sektor pariwisata Indonesia, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan dr. Tri Hesty Widyastoeti Marwotosoeko, Sp.M, MPH mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan sedang menyiapkan wisata medis di Indonesia khususnya di tempat wisata. Program ini ditargetkan rampung tahun 2024 mendatang.
“Kota sedang menyiapkan fasilitas kesehatan di tempat wisata. Saat ini kita sudah siapkan 10 rumah sakit di daerah yang nantinya menjadi health tourism,” kata Tri Hesty
Berkaitan dengan persiapan, Tri mengatakan bahwa saat ini Kementerian Kesehatan sedang menyusun konsep baru yaitu pemerataan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya SDM kesehatan yang terpusat di kota-kota besar.
“Konsepnya berbeda dengan yang dulu. Konsep utamanya pemerataan SDM, karena selama ini di daerah terpencil, kepulauan dan perbatasan masih sulit mencari SDM kesehatan. Kedepan, kita galakkan pemerataan SDM,” imbuhnya.
Kualitas SDM Kesehatan pun tak luput dari perhatian. Untuk menyaring SDM kesehatan yang unggul dan kompeten, Kementerian Kesehatan menjalin kerjasama dengan organisasi profesi guna melakukan pemetaan.
“Saat ini saya sedang meminta organisasi profesi bersama institusi pendidikan untuk memetakan SDM kesehatan mereka, klop tidak dengan kebutuhan kita,” jelasnya.
Mengenai standar pelayanan, tenaga kesehatan serta fasilitas kesehatan, Tri mengatakan nantinya akan disesuaikan dengan klasifikasi kelas. Hal ini sejalan dengan Permenkes No. 30 Tahun 2019 tentang Klasifikasi Perizinan dan Rumah Sakit. Selain itu, disiapkan juga layanan kesehatan unggulan untuk rumah sakit lanjutan.
Lebih lanjut dikatakan, guna menarik wisatawan melakukan wisata medis, Tri menegaskan bahwa bukan hanya fasilitas kesehatan, kualitas dan kuantitas SDM, namun yang paling fundamental adalah membangun kepercayaan wisatawan.
“Kalau daerah itu kunjungan wisatawan, mau tidak mau trust harus dibangun, bagaimana perilaku kita bisa menarik mereka, meyakinkan mereka bahwa kita ini memiliki SDM kesehatan yang unggul dan peralatan yang exellence,” tegas Tri.
Karenanya Tri berharap adanya dukungan lintas sektor serta komitmen kuat pemerintah daerah guna mewujudkan wisata medis Indonesia ditahun 2024 mendatang.
“Saya targetkan 2024 supply side dan penilaian mutu selesai,” pungkasnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (Mus)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM.