Natuna, 4 Februari 2020
Warga Negara Indonesi (WNI) yang dikarantina di Natuna membutuhkan logistik selama masa karantina. Untuk mengantisipasi kekurangan logistik, Kementerian Kesehatan memasok bantuan berupa alat kesehatan lingkungan, alat pelindung diri, dan mesin pengolah limbah medis.
Bantuan sampai di lokasi karantina kemarin malam Senin (3/2) menggunakan pesawat Hercules. Logistik berisi ratusan pack alat kesehatan lingkungan, masker, alat pelindung diri dan 2 unit mesin pengolah sampah medis (Autoclave).
WNI yang dievakuasi dari Wuhan ini akan dikarantina selama 14 hari, pada masa itu juga pemerintah menjamin ketersedian logistik yang diperlukan dengan pertimbangan kesehatan dan keamanan.
Sebanyak 238 orang, termasuk 5 orang tim aju, dan 42 orang tim penjemput yang dikarantina menjadi tanggungjawab pemerintah, tidak hanya memastikan mereka terbebas dari nCoV, tapi juga semua aspek kebutuhan mereka harus terpenuhi. Ke depan stok bantuan akan terus dipantau dan dipenuhi.
Sebelumnya pemerintah berhasil menjemput 237 WNI, 1 orang WNA, dan 5 orang tim aju ke Indonesia. Jumlah tersebut berkurang 7 orang dari yang direncanakan. Tercatat 4 orang mengundurkan diri dan 3 orang dinyatakan tidak lolos skrining kesehatan oleh Pemerintah Tiongkok.
3 WNI yang tidak lolos skrining kesehatan dikarenakan dua orang batuk pilek dan satu orang demam. Pemerintah Indonesia melalui Konsulat Jenderal Republik Indoensia (KJRI) terus mendampingi dan memantau perkembangan kesehatan mereka.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM