Natuna, 7 Februari 2020
Sebagai langkah antisipasi pemerintah terhadap penyebaran virus novel Corona di Indonesia, Kementerian Kesehatan akan meningkatkan kapasitas laboratorium-laboratorium yang ada di daerah guna mendeteksi gejala nCoV yang dialami masyarakat.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Anung Sugihantono, M. Kes mengatakan Kemenkes berupaya meningkatkan kapasitas laboratorium-laboratorium yang ada di daerah. Kemenkes juga akan melakukan pertemuan untuk sosialisasi pedoman kesiapsiagaan ke seluruh profesi dan beberapa RS di Jakarta.
“Tujuannya untuk menyamakan pedoman dari WHO yang mana terus berkembang seiring perkembangan virus tersebut (nCoV),” kata dr. Anung, Jumat (7/2).
Juga akan dilakukan workshop untuk rumah sakit diluar 100 RS yang ditunjuk pemerintah untuk menangani nCoV. Nantinya setiap provinsi akan ada satu perwakilan. Hal ini adalah bagian dari penguatan jejaring untuk mendeteksi nCoV di Indonesia.
Sampai kemarin, Kamis (6/2) ada 47 specimen yang sudah dikirimkan ke Badan Litbang Kementerian Kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Specimen tersebut berasal dari 28 RS dan hasilnya ada 43 specimen dinyatakan negatif, 4 dalam proses pemeriksaan.
“Yang saat ini kami kelola adalah berkaitan dengan specimen itu sendiri. Belum semuanya (specimen) dilengkapi dengan informasi-informasi mengenai surveilans. Laporan kasus yang dikirimkan bersamaan dengan surveilans belum lengkap,” ucap Dirjen Anung.
Update kondisi 285 warga yang diobservasi dalam kondisi sehat. Surveilans suhu dan pengawasan kondisi kesehatan lainnya terhadap mereka tidak ada kenaikan suhu, dan tanda atau gejala yang mengarah kepada infeksi nCoV.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(D2)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM