Pemerintah melalui juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, kembali memperbarui kinerja data harian COVID-19 di Indonesia. Per tanggal 17 Juli, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 1.462 sehingga totalnya menjadi 83.130 orang, kasus sembuh bertambah 1.489 orang, total 41.834 orang, sementara kasus meninggal bertambah 84 orang, total 3.957 orang.
Merujuk pada data tersebut, maka penambahan kasus sembuh lebih banyak dibandingkan kasus terkonfirmasi positif COVID-19.
Yuri menuturkan ada 9 provinsi dengan penambahan kasus positif terbanyak yakni Jawa Timur melaporkan 255 kasus baru, DKI Jakarta 253 orang, Jawa Tengah melaporkan 238 orang, Kalimantan Selatan 101 kasus baru, Bali 86 kasus baru, Sumatera Utara 83 kasus baru, Sulawesi Selatan 83 kasus baru, Sumatera Selatan 67 kasus baru, dan Kalimantan Tengah 58 kasus baru.
“Hari ini 18 provinsi melaporkan kasus baru dibawah 10 dan 6 provinsi melaporkan tidak ada penambahan kasus sama sekali diantaranya Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Timur,” terangnya.
Menurut Yuri, berdasarkan kontak tracing yang dilakukan secara ketat oleh Dinas Kesehatan baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota serta Puskesmas yang dilanjutkan dengan pemeriksaan RT-PCR, banyak kasus positif yang ditemukan berasal dari kontak erat, bahkan beberapa diantaranya ditemukan terkonfirmasi positif namun tidak menunjukkan gejala. Kendati tanpa membutuhkan rawatan rumah sakit, para pasien harus disiplin mengikuti protokol isolasi mandiri.
“Kasus-kasus inilah yang harus menjalankan isolasi dengan ketat, karena kalau tidak ini bisa menjadi sumber penularan yang baru, dengan upaya tracing yang kita lakukan secara agresif, kita harapkan seluruh kasus konfirmasi sekalipun tanpa gejala bisa kita indentifikasi agar tidak menjadi sumber penularan ditengah masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu, Yuri Kembali mengingatkan bahwa kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat untuk menerapkan protokol Kesehatan seperti menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak fisik dengan orang lain mutlak harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, menuju tatanan hidup yang lebih sehat dan aman.
“Cara inilah yang bisa kita pakai untuk memutus rantai penularan, kita menjadi subyek dan obyek perubahan perilaku menuju adaptasi kebiasaan yang baru, kita harus produktif tapi mempersyaratkan harus aman dari penularan COVID-19,” pungkasnya.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (MF)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM