Jakarta, 15 September 2020
Setelah melalui serangkaian proses negosiasi, Kementerian Kesehatan berhasil mendorong implementasi MOU Bilateral Kerja Sama Kesehatan yang di tandatangani oleh Menteri Kesehatan kedua Negara pada tahun 2018 melalui program peningkatan kapasitas perawat Indonesia di Belanda.
Bertempat di Kantor Kementerian Kesehatan, Selasa, 15 September 2020, dilakukan acara Pelepasan Perawat Indonesia yang akan Mengikuti Program Pendidikan dan Magang di Belanda oleh Menteri Kesehatan RI bersama dengan Sekretaris Jenderal Kemenkes RI, Kepala Badan PPSDMK dan Direktur Yomema B.V.
Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan sebanyak 33 orang perawat terpilih akan diberangkatkan ke Belanda untuk mengikuti program, pendidikan dan pelatihan. Kerja sama peningkatan kapasitas ini dilaksanakan atas kerja sama antara Kementerian Kesehatan RI dengan Your Medical Matchmaker (Yomema B.V.) melalui penandatanganan Technical Arrangement on Capacity Building for Indonesian Health Professionals tanggal 21 Juni 2019.
“Saat ini sekitar 33 Perawat Indonesia telah menyelesaikan Program Pelatihan Bahasa Belanda di Erasmus Training Center (ETC) Jakarta selama 6 bulan dan siap diberangkatkan ke Belanda untuk mengikuti program magang,” kata Menkes.
Atas terjalinnya kerja sama bidang bilateral bidang kesehatan antara Indonesia dengan Belanda, Menkes mengaku sangat bangga. “Suatu kegembiraan dapat mengirimkan Perawat Indonesia ke Belanda untuk berpartisipasi dalam program pendidikan dan magang. Saya berharap para perawat terpilih dapat mengoptimalkan keikutsertaannya dalam program ini untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilannya, guna meningkatkan daya saingnya di dunia internasional melalui sertifikasi Internasional yang akan diraihnya di Belanda,” kata Menkes.
Pada saat bersamaan juga dilakukan penandatanganan Protokol Perubahan Technical Arrangement on Capacity Building for Indonesian Health Professionals antara Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dengan President Director Yomema B.V. Dokumen amandemen technical arrangement mengatur beberapa penyesuaian terhadap persyaratan, ketentuan, dan tata cara pelaksanaan Technical Arrangement dimaksud.
Dengan ditandatanganinya Protokol Perubahan Technical Arrangement tersebut memberikan kesempatan bagi seluruh lulusan perawat dari Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan, serta Universitas Negeri maupun Swasta di Indonesia sebagaimana yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, untuk dapat berpartisipasi dalam program ini.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Prof. Dr. Abdul Kadir dalam laporannya mengatakan bahwa pasang surut terjadi dalam proses seleksi, kendati demikian berkat kerja keras dan dan dukungan dari berbagai pihak angkatan pertama tenaga kesehatan yang akan belajar di Belanda siap diberangkatkan.
“Karena ini adalah inisiatif pertama kami untuk meningkatkan kompetensi Perawat Indonesia melalui program peningkatan kapasitas di luar negeri, saya harap 33 perawat dapat memberi contoh bahwa perawat Indonesia memiliki peluang untuk mendapatkan sertifikasi internasional. Saya yakin Anda akan mendapatkan perjalanan yang luar biasa menjadi perawat terdaftar di Belanda,” kata Dr. Kadir.
Menutup laporannya, Kadir menitipkan pesan kepada para Perawat agar bersungguh-sungguh dalam menjalani seluruh program pendidikan sekaligus magang ini. Lebih lanjut, pihaknya juga akan melakukan pemantauan bersama tentang aspek dan proses apa yang perlu ditingkatkan untuk program peningkatan kapasitas perawat Indonesia yang lebih baik
“Ketika adik-adik dapat menyelesaikan program ini, maka adik-adik memiliki peluang yang besar untuk melakukan registrasi disana untuk mendapatkan STR Belanda. Dengan registrasi tersebut, maka Perawat Indonesia dikenal oleh dunia sekaligus diakui standar dan kompetensinya di seluruh negara anggota Uni Eropa,” tuturnya.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected] (MF)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM