Tangerang, 25 September 2020
Kota Tangerang Selatan menjadi 1 (satu) dari 7 (tujuh) daerah di wilayah Jabodetabek dengan kenaikan kasus yang cukup signifikan. Per tanggal 25 September 2020, tercatat ada 1.078 kasus positif, 914 sembuh, 110 dirawat dan 54 meninggal.
Seiring dengan peningkatan pasien COVID-19 yang semakin tinggi, hal ini turut mempengaruhi kebutuhan ruang isolasi pasien COVID-19 yang kian meningkat. Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, hingga kini presentase Bed Occupancy Ratio (BOR) mencapai 70-80%.
Kementerian Kesehatan bergerak cepat dengan menerjunkan Tim Task Force yang dipimpin oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Rita Rogayah untuk meninjau secara langsung pengendalian COVID-19 di wilayah terkait termasuk kesiapsiagaan fasilitas layanan kesehatan, SDM Kesehatan maupun farmasi dan alat kesehatan.
“Kami ingin melihat langsung pelayanan kesehatan Kota Tangsel karena kami mendengar BOR untuk ruang isolasi disini cukup tinggi. Jadi kita mengantisipasi jangan sampai pasien-pasien tidak mendapatkan ruangan,” kata Rita.
Dalam audiensi bersama jajaran Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Deden Deni selaku Plt Kadinkes Kota Tengerang Selatan menuturkan bahwa sejak Bulan Juli ada kecenderungan kenaikan kasus yang tinggi, puncaknya terjadi pada Bulan Agustus yang mencapai 200 kasus. Untuk itu, dalam rangka menghadapi lonjakan pasien COVID-19, Pemda Kota Tangsel telah menyiagakan 12 RS swasta serta 1 RSU rujukan pasien COVID-19 berkapasitas 223 TT.
“Hanya kemarin di awal-awal Agustus, kami sempat mengalami kesulitan untuk ruang ICU. Setiap hari kami laporkan untuk ketersediaan bed dan ICU, namun memang akhir-akhir ini mengalami peningkatan,” kata Deden.
Terkait hal tersebut, Rita menilai diperlukan langkah-langkah mitigasi dengan mendorong RS baik milik pemerintah maupun swasta untuk bersiap menambah kapasitas tempat tidur khusus COVID-19. Lebih lanjut pihaknya juga mendesak agar selain penguatan hospital (penanganan), juga diperlukan penguatan dari segi pre hospital (upaya pencegahan) dengan aktif melakukan edukasi mengenai protokol kesehatan kepada masyarakat.
“Kami berharap Dinas Kesehatan bisa menyiapkan RS dan mengantisipasi supaya kasus ini tidak bertambah, berarti harus memberikan edukasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat kalau ada gejala segera berobat jangan sampai saat kasus berat baru ke rumah sakit,” tutur Rita.
Untuk memastikan kesiapan RS dalam penanganan COVID-19 di wilayah Kota Tangerang Selatan, rombongan didampingi Plt Kadinkes kemudian bergerak menuju RSUD Kota Tangerang Selatan, RS Sari Asih Ciputat dan Rumah Lawan COVID-19 (RLC).
Di RSUD Kota Tangerang Selatan melaporkan telah menyiagakan sebanyak 18 TT isolasi pasien dengan 13 TT di IGD, 3 TT di ruang IGD khusus ibu yang terkonfirmasi COVID-19 serta menyiapkan tenda didepan gedung RS untuk menyortir (triase) pasien COVID-19 dan non COVID-19.
RSUD juga sudah menyiapkan gedung khusus yang baru selesai dibangun untuk menambah kapasitas ruang isolasi sebanyak 40 TT. Gedung tersebut akan siap digunakan Bulan Oktober mendatang . Dengan bertambah ruang isolasi maka diperlukan penambahan SDM.
Sementara di RS Sari Asih Ciputat telah menyiapkan sebanyak 52 tempat tidur dengan 2 ICU, hingga kini telah terisi sebanyak 49 orang dengan 25 orang terkonfirmasi positif COVID-19.
Disamping menyiagakan rumah sakit untuk perawatan pasien COVID-19 dengan gejala sedang-berat, Pemerintah Kota Tangerang juga menyediakan fasilitas karantina bagi pasien bergejala ringan dan tanpa gejala yakni Rumah Lawan COVID-19 (RLC). Sebuah gedung di kawasan pertanian terpadu tersebut memiliki kapasitas 150 TT dengan 28 tenaga kesehatan yang bertugas. Sampai saat ini, tingkat keterisian RLC sebanyak 76 orang.
“Dengan adanya RLC ini akan sangat membantu penanganan COVID-19 di Kota Tangsel, jadi yang bergejala ringan dan tanpa gejala bisa di karantina di sini, sedangkan sedang-berat di RS, strategi ini harus kita lakukan agar tidak ada penumpukan pasien di RS Rujukan,” tutur Rita
Dalam kunjungan tersebut, turut diserahkan bantuan secara simbolis dari Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Rita Rogayah kepada Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Deden Deni berupa 1000 APD dan 1000 masker KN95 serta 100 paket Bahan Pangan Tambahan dan 100 flayer edukasi yang dikhususkan bagi tenaga relawan yang bertugas dalam penanganan COVID-19.
“Kami memberikan 1000 APD yaitu gaun dan 1000 masker KN95 mudah-mudahan ini bisa bermanfaat untuk Kota Tangerang Selatan,” pungkasnya.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (MF)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM