Mataram, 10 Maret 2021
Kehadiran vaksin COVID-19 sebagai bagian dari ikhtiar untuk mengurangi transmisi/penularan COVID-19 menjadi angin segar bagi upaya pengendalian pandemi di Indonesia.
Kabar baik ini, turut disambut dengan semangat oleh masyarakat termasuk oleh masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Untuk mengakomodasi kebutuhan serta mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19, terdapat 4 lokasi yang menggelar vaksinasi massal COVID-19 diantaranya Kantor Gubernur NTB, Polda NTB, Korem 162/Wira Bhakti dan RSUD Provinsi NTB. Masing-masing titik menargetkan sekitar 1000 sasaran dengan target pelaksanaan selama 3 hari, mulai tanggal 8-10 Maret 2021.
“Vaksinasi massal 3 hari ini menargetkan sekitar 3000 sasaran, selebihnya kita arahkan ke Fasyankes yang tersedia baik rumah sakit maupun puskesmas,” kata Lalu Hamzah Fikri, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB.
Dia berharap kegiatan vaksinasi massal ini bisa segera diimplementasikan di daerah lain di NTB agar mempercepat tercapainya kekebalan kelompok.
“Schedule vaksinasi massal yang kita laksanakan 3 hari ini, harapannya di Kabupaten/Kota juga bisa melaksanakan seperti ini,” kata Fikri dalam keterangannya di Kantor Gubernur NTB pada Rabu (10/3)
Plt Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kirana Pritasari yang turut meninjau secara langsung pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di NTB, mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Pemda dalam membantu program vaksinasi nasional yang dijalankan oleh Pemerintah dengan target sasaran sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia. Sebab, untuk menyelesaikan target tersebut, pemerintah tentu tidak bisa bekerja sendiri, diperlukan dukungan dan bantuan lintas sektor dan program.
Oleh karena itu, melalui pelaksanaan vaksinasi massal ini, pihaknya berharap tujuan utama vaksinasi yakni menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19, mengurangi transmisi/penularan COVID-19, melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh serta menjaga produktifitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi bisa segera tercapai.
“Dengan 3M dengan 3T plus vaksinasi, diharapkan akan mempercepat upaya NTB bisa bersih dari COVID-19 dan mudah-mudahan kehidupan sosial dan ekonomi lebih baik,” kata Kirana.
Terkait dengan ketersediaan vaksin, Kirana mengungkapkan bahwa jumlah vaksin dan logistik lainnya yang telah dikirim ke daerah sesuai dengan jumlah sasaran yang telah ditetapkan fasyankes penyelenggara. Hal ini sesuai dengan Keputusan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19.
Adapun pengiriman dari pusat tergantung pada kemampuan setiap daerah dalam menyelesaikan proses vaksinasi di daerahnya. Semakin cepat pelaksanaan vaksinasi, maka semakin cepat pula proses distribusi vaksin.
“Alokasinya tetap akan disimpan dan dijaga, alokasinya tergantung penyelesaian setiap tahap. Kalau vaksinasi tenaga kesehatan selesai, berarti segera dikirim untuk tahap kedua, kalau tahap ini selesai akan dikirim lagi,” tuturnya.
Oleh karenanya, seluruh tahapan vaksinasi harus dilaporkan ke pemerintah pusat. Apabila ada kebutuhan tambahan, pemerintah pusat akan mengupayakan untuk memenuhinya agar proses vaksinasi berjalan dengan lancar.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (MF)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM