Boyolali, 10 Desember 2021
Dalam rangkaian expose pembangunan kesehatan di Kabupaten Boyolali, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono beserta rombongan mengunjungi SD N 9 Boyolali.
“Kita melakukan kunjungan di SDN 9 Boyolali, dengan kegiatan ini kita akan melihat bagaimana peran anak-anak sejak dini untuk hidup teratur,” kata Wamenkes.
Usai berkeliling meninjau fasilitas sekolah serta praktik Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di masa pandemi COVID-19, Wamenkes mengapresiasi kesiapan sekolah dalam menggelar PTM yang aman dan sehat, terhindar dari penularan COVID-19.
Sebagai salah satu sekolah teladan di Boyolali, SDN 9 Boyolali banyak mengembangkan pengetahuan dan pelatihan ketrampilan terhadap siswanya tak hanya kemampuan akademik namun juga non akademik termasuk pendidikan dokter kecil.
“Program di sekolah cukup baik untuk melakukan hal tersebut tidak hanya slogan tetapi dalam kegiatan aktif. Contohnya ada dokter kecil, mereka sudah bisa melakukan berbagai macam kegiatan kesehatan dasar di sekolah ini,” imbuhnya.
Lewat dokter kecil, siswa dikenalkan tentang program UKS dan dokter kecil, cara bersikap dan berperilaku hidup bersih dan sehat, serta mengajak teman-temannya untuk senantiasa membudayakan gaya hidup sehat. Harapannya mereka bisa menjadi kader-kader kesehatan cilik yang mampu memberikan edukasi pentingnya kesadaran atas kesehatan diri terhadap teman, kelurga maupun orang disekitarnya.
Siswa yang terpilih menjadi dokter cilik adalah mereka yang telah lolos tahap seleksi. Hiram, salah seorang siswa di SDN 9 Boyolali mengaku senang bisa menjadi dokter cilik. Karena berkat pembinaan dan pelatihan yang diberikan ia menjadi paham mengenai cara menjaga kesehatan diri dan bisa berbagi, memberi contoh juga bisa menolong teman yang membutuhkan.
“Sebelum pernah (ikut pelatihan). Pelatihannya seru, pelatihannya tentang gigi, makanan yang baik yang tidak baik, cara menangani teman yang sakit. Setelah mendapatkan pelatihan juga mengajarkan ke teman sekolah,” terangnya.
Selain mengenalkan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini, siswa juga dikenalkan pengetahuan untuk selalu menjaga dan merawat lingkungan. Siswa diajak untuk peduli terhadap kelestarian lingkungan melalui pemanfaatan barang-barang habis pakai baik organik maupun non organik. Sudah banyak karya-karya yang dihasilkan siswa berkat pemanfaatan sampah seperti botol bekas yang diubah menjadi hiasan sekolah.
Wamenkes mengapresiasi inovasi dan kreativitas sekolah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan siswanya. Menurutnya praktik baik ini harus dilanjutkan dan bisa menjadi teladan bagi sekolah lainnya untuk melakukan praktik serupa.
“Sekolah ini juga melakukan beberapa hal yang sifatnya kecil tetapi mendidik misalnya cara membuang sampah yang baik. Sudah mulai dipisahkan sampah yang bisa dibakar, sampah kertas dan sampah plastik sudah bisa dipisahkan di sekolah ini. Sehingga sekolah ini bisa menjadi salah satu contoh di Indonesia kaitannya menjaga kesehatan secara komprehensif,” tuturnya.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected] (MF)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM